Â
Kok Kamu Iri, Sih?
Julianto Simanjuntak
Â
Â
 "Si tukang cemburu suka cerita ke sana-sini, mengumbar rasa iri yang kadang dikemas dengan kepedulian yang palsu."
Â
"Virus" cemburu atau iri hati bisa merasuk semua kalangan, dari bawahan hingga atasan, status pendidikan tinggi atau biasa, kalangan kaya atau bukan. Ini menyangkut harga diri (self-esteem), yang sehat atau tidak.‎
Â
Suatu hari teman baik saya, seorang Gembala Sidang berbagi cerita saat makan siang pulang dari gereja. Ia mengisahkan beberapa kasus yang menimpa anggota keluarga di jemaatnya, yang membutuhkan penanganan konseling. Dia senang karena saya bisa berkotbah dan memberi seminar sehari di gereja tersebut. Dia juga mengungkapkan keprihatinannya akan sikap salah seorang pimpinan (pusat) di gerejanya, yang secara implisit pernah melarang tokoh jemaat mengundang saya memberi seminar di kalangan gereja mereka.
Lalu saya bertanya, "Menurut Bapak, apa kira-kira alasan atasan Bapak melarang saya bicara di gereja ini?"Â