Mohon tunggu...
Julianto Simanjuntak
Julianto Simanjuntak Mohon Tunggu... profesional -

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gagal Jadi Ibu, Ingin Sukses Jadi Nenek

17 Juni 2011   01:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:26 1887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dari kasus di atas setiap orangtua perlu menyadari bahwa jika pernah salah mendidik anak, perlu meminta maaf pada anak. Bukan malah melakukan intervensi pada cucu. Jangan melakukan kesalahan dua kali. Jika Anda gagal jadi ortu, janganlah ingin sukses jadi nenek.

Bagi yang belum mantu dan atau punya cucu, bersiaplah. Sebelum anak kita menikah, pakailah kesempatan menjadi teladan yang baik bagi mereka. Sebab teladan baik itulah yang akan banyak ditiru (bukan hanya ajaran).

Jika anak sudah menikah maka tugas keorangtuaan kita relatif selesai. Khususnya dalam hal cucu, kita sebaiknya tidak ikut campur KECUALI jika diminta atau dikehendaki anak. Setelah anak menikah, dialah yang punya wewenang mengurus anaknya sendiri.

Plus Minus Di Asuh Kakek-Nenek

Banyak ortu terpaksa menitipkan anak mereka diasuh nenek dan atau kakek mereka. Tuntutan ekonomi membuat banyak ibu bekerja di luar rumah. Akibatnya tak ada pilihan menitipkan ke nenek seperti halnya sebagian  keluarga  lain menitipkan anak kepada pekerja rumah tangga. Hal itu sah saja, dan beberapa kasus memang baik adanya.

Plus (+)

Banyak manfaat positif bila melibatkan nenek dan kakek dlm mengasuh anak anak:

Pertama:  mereka punya banyak pengalaman dalam mendidik anak. Misal, anak anak suka mendengarkan cerita, mereka bisa dapat banyak kisah dari nenek dan kakek mereka. Si nenek bisa ajarkan ketrampilan, mengajak bermain dsb

Kedua, si nenek punya komunitas tempat bertukar informasi tentang mengasuh anak. Yakni kalangan orangtua yang ngurus cucu. Mereka suka belajar dari majalah, dengarin radio dsb tentang bagaimana mengasuh anak. Sementara ortu sendiri kadang tidak sempat.

Ketiga, Dari segi waktu umumhya mereka punya waktu luang yang banyak, apalagi bila sudah pensiun.

Keempat, Dari segi motivasi mereka sangat sayang dsn peduli terhadap cucu, bahkan sebagian harga diri dan kebanggan mereka diletakkan pada cucu mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun