Fraud (penipuan) dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori: 1)penyalahgunaan aset, 2).korupsi dan 3).penipuan keuangan pernyataan. Dengan urutan yang paling umum adalah penyalahgunaan aset, dilihat di 85% kasus penipuan yang dilakukan dengan penyalagunaan asset, Sementara hanya 9% dari kasus yang dilakukan dengan penipuan keuangan pernyataan, dan di tengah-tengah adalah korupsi, dengan 37% dari kasus penipuan yang menimbulkan banyak kerugian. (McDonald, Caroline. "Global fraud report." Risk Management Dec. 2014: 44. Gale Economic Education Humanities Social-Science Arts 1. Web. 29 Nov. 2015.)
Menurut ACFE's Laporan ke Bangsa-Bangsa pada keselamatan Penipuan & Penyalahgunaan aset, pada umumnya organisasi kehilangan 5 persen dari jumlah penerimaan penipuan untuk setiap tahunnya. Walaupun sangat manajemen jawab untuk merancang kontrol internal untuk mencegah, menemukan, dan mengurangi penipuan, auditor internal harus yang tepat daya untuk menilai efektivitas manajemen yang telah melaksanakan. (Internal Auditor. 71.5 (Oct. 2014): pS16. From Gale Economic Education Humanities Social-Science Arts 2)
Ada beberapa teknik untuk mengatasi masalah fraud (kecurangan) diantaranya adalah sebagai berikut: http://www.theiia.org/iia/index.cfm?CFID=419451&CFTOKEN=62234769:
- Mendeteksi, Mencegah, dan Pelaporan Eksternal Penipuan dan Internal
- Mengembangkan suatu Penipuan Manajemen Risiko untuk Program Organisasi.
- Mengevaluasi Etika Organisasi
- Financial Pernyataan Penipuan Deteksi untuk Auditor Internal
- Penipuan Pemeriksaan ACL
- Penipuan Kesadaran untuk CAEs dan Manajemen
- Penipuan Deteksi dan Penyelidikan untuk Pemerintah Auditor
- Penipuan Deteksi dan Penyelidikan untuk Auditor Internal
- Penyelidikan Alat dan Teknik Penipuan
- Audit internal untuk Penipuan
2. AKIBAT SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL YANG LEMAH
Menurut commite on auditting Procedur American Institute of Caified Public Accountant (ICPA) Pengendalian internal adalah mecakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi oprasi, dan mendorong ketaatan pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan (James 1997 : 155).
Tujuan dari pengendalian internal tersebut adalah, menjaga keamanan harta milik perusahan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi operasi perusahan, dan membantu menjaga kebijakan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu untuk dipatuhi. (Zaki, 1999: 14)/http://skripsitesisdisertasi.com/pengertian_sistem_pengendalian_internal)
Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa perusahan telah mencapai tujuan dan sasaranya, kebijakan dan prosedur ini sering kali disebut pengendalian, dan secara kolektif membentuk pengendalian internal entitas perussahan. (Auditing dan jasa Assurance, Alvin A. Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley, bab 10).
Akibat dari sistem pengendalian yang lemah dalam suatu perusahan akan memudahkan atau menyebabkan terjadinya kecurangan di dalam perusahan tersebut, ada tiga kondisi kecurangan yang dilakukan berasal dari pelaporan keuangan dan penyalagunaan asset dalam perusahan di antaranya adalah sebagai berikut:
- Insentif/Tekanan, tekanan keuangan adalah dorongan atau insentif yang umum bagi pegawai yang menyalagunakan aset karena pengendalian internal yang lemah.
- Kesempatan, kesempatan untuk memcuri ada di semua perusahan yang sistem pengendalianya lemah dan tidak terkontol.
- Sikap/Rasionalisasi, sikap manajemen terhadap pengendalian dan perilaku etis dapat membuat pegawai serta manajer merasionalisasi pencurian aktiva.
(Auditing dan jasa Assurance, Alvin A. Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley, bab 11).
3.PENGENDALIAN DALAM SISTEM INFORMASI UNTUK MENGURANGI KECURANGAN
Menurut robert cokerall (auditor ernst dan Young) dalam makalahnya “Forensic Accounting Fundamental: introduction to the investigations” dinyatakan bahwa lingkungan profil fraud mencakup beberapa hal yaitu motivasi, kesempatan, tujuan/objek fraud, indikator, metode dan konsikuensi fraud. (http://tur-wahyudin.blogspot.co.id/2014/03/cara-mengatasi-fraud-atau-kecurangan.html).