"Pegang teguh prinsip, dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung"
Setiap kita tentu mengharapkan keberhasilan untuk mencapai cita-cita yang telah lama kita impikan. Sebuah cita-cita menjadi penyemangat bagi setiap orang agar selalu optimis dan semangat menjalani tahap demi tahap perjalanan kehidupannya. Untuk sebuah cita-cita, setiap jenjang pendidikan dilalui dengan kerja keras dan semangat. Agar sukses melewati setiap tingkatnya hingga sampai ke pendidikan tinggi tentunya.
Tak jarang, untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi, banyak orang yang rela pergi jauh merantau dari daerah tempat tinggalnya dan meninggalkan orang tua dan keluarga yang selama ini hidup bersama. Merantau adalah sebuah perjalanan seseorang menuju tempat tertentu dengan maksud merubah nasib untuk lebih baik lagi.
Orang yang merantau untuk menempuh pendidikan tinggi, tidak sama dengan orang merantau yang bertujuan untuk mencari nafkah. Walaupun, ada orang yang merantau selain untuk melanjutkan pendidikan sembari juga mencari nafkah untuk membiayai hidup dan biaya pendidikan. Â
Agar proses perkuliahan sukses di perantauan, paling tidak ada beberapa kiat yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Siapkan Mental
Setiap orang yang akan merantau harus bisa menyiapkan mental mandiri. Selama ini yang terbiasa tinggal bersama orang tua atau sanak saudara, dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat bantuan/pertolongan dari orang tua atau sanak saudara tersebut. Di perantauan, belum tentu ada teman apalagi saudara yang dapat membantu, terlebih-lebih di awal merantau.Â
Untuk itu, secara mental kita harus bisa siap melakukan segalanya secara mandiri. Sehingga, kita lebih siap menghadapi segala permasalahan yang sedang kita hadapi.
2. Pegang Teguh Prinsip, Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung
Ada prinsip yang harus dipegang teguh oleh setiap perantau agar ia bisa sukses selamat selama merantau. Yaitu, prinsip 'dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung'. Artinya, daerah tempat kita merantau sudah barang tentu ada nilai-nilai kemasyarakatan yang hidup dan berlaku dalam tatanan sosial masyarakat setempat.Â
Nilai-nilai tersebut hidup sebagai norma sosial yang dijunjung tinggi dalam masyarakat. Kita yang merantau harus bisa meleburkan diri dalam pelaksanaan nilai norma sosial tersebut. Kita harus menghargai adat istiadat dan kebiasaan masyarakat setempat dan jangan sampai melanggar norma sosial yang berlaku pada masyarakat tersebut.
3. Jangan Lupa Tujuan Merantau/Kuliah
Bagi mereka yang sudah lama kuliah merantau, terkadang lalai dengan kondisi yang dihadapi. Sudah sibuk dengan aktifitas organisasi kemahasiswaan yang mengganggu proses perkuliahan. Sibuk dengan aktifitas lainnya yang tidak menunjang keberhasilan dalam merampungkan perkuliahan.Â
Untuk itu, bila terjadi kondisi seperti ini, harus segera kita 'refresh' kembali memori dalam pikiran kita, terkait tujuan utama kita merantau/kuliah. Sehingga kita bisa merampungkan proses perkuliahan sesuai target yang kita harapkan.
4. Cerdas Kelola Keuangan
Kemandirian dalam pengelolaan keuangan di perantauan sangat dituntut bagi mereka yang merantau. Kebiasaannya, bagi mereka yang merantau secara finansial, terbatas. Untuk itu, agar kebutuhan pokok dapat dipenuhi hingga akhir bulan, diwajibkan harus mampu mengelola keuangan secara proporsional berdasarkan kebutuhan yang sifatnya pokok saja.Â
Jangan tergoda untuk membeli hal-hal yang bukan termasuk kebutuhan pokok. Terlebih-lebih hanya membeli untuk aksesoris semata. Dengan kata lain, kita harus pandai-pandai berhemat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H