Mohon tunggu...
Julianda Boangmanalu
Julianda Boangmanalu Mohon Tunggu... Lainnya - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk memahami dan suka pada literasi

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Pemanfaatan Mocaf sebagai Alternatif Pangan Lokal

12 Agustus 2022   08:10 Diperbarui: 12 Agustus 2022   09:25 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tepung mocaf dapat diolah menjadi sajian yang hasilnya tidak kalah dari nasi yang dikonsumsi sehari-hari. Foto: cnnindonesia.com

Beberapa kegunaan dari mocaf, yakni:

  • bahan baku produk olahan pangan
  • substitusi terigu
  • substitusi tepung lainnya
  • binder atau pengikat antar komposisi sebuah produk
  • mengentalkan bahan makanan 
  • perenyah bahan makanan

Selain kegunaan tersebut, mocaf juga mempunyai manfaat bagi kesehatan. Dikutip dari dpkp.jogjaprov.go.id, berikut beberapa manfaat mocaf, yakni: Pertama, Gluten Free. Bagi penderita penyakit autoimun tidak diperbolehkan mengkonsumsi makan makanan yang mengandung gletin. Karena akan menyebabkan sistem imun menyerang usus halus. Mocaf menjadi solusinya sebagai pengganti makanan tanpa gletin.

Kedua, mudah difortifikasi. Karena mocaf memiliki kadar protein yang rendah jika dibandingkan dengan tepung terigu maupun singkong. Namun mocaf mudah untuk difortifikasi. Bila ditambahkan mikronutrien, mocaf dapat diperkaya dengan berbagai macam zat gizi seperti protein dan vitamin.

Sudah saatnya dilakukan kampanye untuk menggalakkan penggunaan mocaf untuk dijadikan bahan makanan lokal. Dilakukan dengan penanaman ubi kayu secara besar-besaran. 

Dengan demikian kita bisa bebas dari ketergantungan berbahan makanan gandum. Karena secara tekstur tanah kita, sangat cocok untuk bertani ubi kayu untuk tumbuh dengan mudah. Sehingga kita bisa mandiri memperoleh sumber bahan pangan lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun