Mohon tunggu...
Julianda Boangmanalu
Julianda Boangmanalu Mohon Tunggu... Lainnya - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk memahami dan suka pada literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Etika di Ruang Publik

17 Juli 2022   09:12 Diperbarui: 17 Juli 2022   09:16 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita menerobos masuk pada tempat tertentu di ruang publik, yang saat bersamaan di tempat yang sama juga sudah banyak orang yang mengantri, maka akan terjadi reaksi berupa penolakan dari orang yang mengantri tersebut.

Bahkan bisa jadi bentuk reaksi tersebut dapat berupa amarah dan kata-kata tidak menyenangkan yang akan kita terima. 

Hal ini terjadi karena secara sosial di tempat tersebut, disepakati secara bersamaan bahwa antri adalah sebuah norma yang harus diindahkan. Bagi yang tidak mau antri dianggap sebuah perbuatan pelanggaran norma sosial. Norma sosial menuntut adanya etika personal agar terciptanya kenyamanan dan ketertiban.

Lain lagi misalnya di ruang publik perpustakaan. Norma sosial yang berlaku di sebuah perpustakaan adalah kondisi yang hening dan sepi. Semua orang yang berada di ruang perpustakaan harus mengindahkan norma tersebut.

Bagi siapa saja yang melanggar norma tersebut dan membuat kebisingan, maka akan ada reaksi sosial. Karena si pembuat kebisingan tersebut dianggap tidak punya etika sebagai mana yang diharapkan.

Artinya, dalam ruang publik di manapun ada tuntutan etika publik yang harus diindahkan. Etika ruang publik diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan ketertiban. 

Bagi mereka yang tidak mengindahkan etika di ruang publik akan mendapatkan sanksi sosial berupa reaksi yang tidak diharapkan dan tidak pantas berdasarkan nilai sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun