Mohon tunggu...
Juliana Hutagaol
Juliana Hutagaol Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Masa Depan Sungguh Ada

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perpanjangan Pembelajaran Daring di Kabupaten Dairi pada Masa Pandemi Covid-19

29 April 2020   15:02 Diperbarui: 1 Mei 2020   21:20 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perpanjangan Pembelajaran Daring di Kabupaten Dairi Pada Masa Pandemi Covid-19

Oleh : Juliana Ewanika Hutagaol

(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)

Corona Virus Disease atau lebih dikenal dengan Covid-19 merupakan sekelompok  virus yang sangat berbahaya karena penyebarannya yang cepat dan massive. Di Indonesia kasus positif virus Corona pertama kali terjadi di Depok, Jawa Barat. 

Hingga saat ini Selasa 29 April 2020, kasus positif Covid-19 di Indonesia berkisar 9.511 orang  positif dengan angka meninggal dunia 773 orang dan yang sembuh berkisar 1.254 orang. 

Kasus positif Covid-19 di Sumatera Utara hari ini ada 111 orang dikonfirmasi positif, 35 orang sembuh dan 12 orang meninggal dunia. Hal ini menyebabkan dianjurkannya isolasi mandiri, physical distancing dan social distancing pada seluruh masyarakat Indonesia. Saat ini juga sudah diterapkan PSBB mulai dari Ibu Kota Jakarta dan diharapkan hingga keseluruh provinsi di Indonesia. 

Selain itu dalam bidang pendidikan, salah  satu kebijakan yang diambil oleh pemerintah adalah dengan mengubah metode pembelajaran yang sebelumnya tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh menggunakan metode daring, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya kerumunan dan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

Pemerintah melalui Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2020, tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19 ini, Mendikbud menjelaskan mengenai aturan lebih rinci tentang Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh  (Pembelajaran di Rumah atau Pembelajaran Daring). 

Pembelajaran daring ini sudah dimulai sejak pertengahan bulan Maret dan berlangsung hingga saat ini. Melalui Surat Edaran Bupati Dairi, Sumatera Utara Nomor 420/1719 tanggal 13 April 2020 pembelajaran dari rumah mulai dari tingkat Paud/TK, SD hingga SMP/MTS dan lembaga pendidikan informal seperti bimbel dan kursus sampai tanggal 28 April 2020. 

Namun, karena kasus Covid-19 yang kian hari semakin bertambah, sekolah-sekolah di Kabupaten Dairi melakukan perpanjangan pembelajaran daring. Salah satu sekolah yang sudah memperpanjang masa pembelajaran jarak jauh adalah SMP Negeri 1 Tigalingga. Melalui Surat Keterangan UPT-SMP Negeri 1 Tigalingga Nomor 431.3/199/SMP.01/05/2020 yang menginformasikan kepada setiap siswa/i bahwa :

  • Belajar dari rumah diperpanjang sampai 29 Mei 2020 dan kembali masuk sekolah pada tanggal 30 Mei 2020.
  • Pembelajaran siswa di rumah akan dibagikan melalui WhatsApp (WA) wali kelas.
  • Guru akan memonitoring siswa ke setiap Desa Peserta Didik (sesuai dengan surat penugasan dari Kepala Sekolah) sekaligus pemberian tugas secara manual kepada siswa.
  • Siswa/I kelas VII,VIII, dan IX menghubungi wali kelas masing-masing untuk kelanjutan tugas siswa berikutnya melalui nomor kontak WhatsApp yang sudah disediakan pada surat edaran tersebut.
  • Sekolah mengharapkan orangtua tetap memantau kegiatan belajar, serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (rajin cuci tangan pakai sabun, mandi secara rutin, makan secara teratur untuk menjaga kesehatan dan ketahanan tubuh).

Apabila jumlah kasus Covid-19 terus meningkat, maka pembelajaran daring akan terus diberlakukan. Dalam melakukan pembelajaran dari rumah, diperlukan peranan teknologi untuk membantu proses belajar mengajar secara online. 

Aplikasi yang digunakan sebagai alternatif pembelajaran daring yang paling banyak digunakan adalah Facebook, WhatsApp, Google Classroom, dan Zoom Us. Adanya aplikasi tersebut paling mudah digunakan dan sangat membantu guru dan siswa untuk tetap berkomunikasi dalam pembelajaran jarak jauh.

Ada banyak keresahan yang timbul mengenai pembelajaran dari rumah ini, terlebih pada siswa yang sering mengeluh karena pembelajaran daring ini lebih melelahkan dibandingkan pembelajaran tatap muka di sekolah. Keluhan tersebut timbul karena banyaknya pekerjaan rumah (PR) yang diberikan guru kepada siswa. 

Alhasil, siswa menjadi stres dan malas mengerjakan tugas. Disisi lain pembelajaran daring ini mengharuskan setiap siswa untuk tetap online agar tidak ketinggalan informasi dan pelajaran, dengan kata lain siswa harus terus memiliki kuota internet untuk tetap dapat mengikuti pembelajaran online. Hal ini justru menimbulkan keresahan pada orangtua yang pekerjaannya adalah buruh harian dan petani karena harus mengeluarkan uang lebih banyak dari uang jajan yang biasanya diberikan pada anak saat kesekolah. 

Terlebih saat ini, dimana diberlakukannya perpanjangan pembelajaran daring, yang mana tugas sekolah akan menjadi semakin banyak dan  menjadikan tugas tersebut bukan hanya tugas anak tetapi juga tanggungjawab orangtua. 

Dalam proses pelaksanaan pembelajaran daring ini, orangtua memang harus tetap mengawasi dan membimbing anak-anaknya. Tapi, bagi orangtua yang harus tetap bekerja diluar untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, hal ini justru menjadi kontroversi. 

Selain itu banyak siswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu tidak memiliki fasilitas belajar seperti handphone, sehingga ia hanya berharap dapat mengetahui informasi mengenai penugasan dari teman-temannya yang memiliki handphone dan masih dekat dari rumahnya.

Pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring ini seringkali disalahartikan oleh tenaga pengajar atau tenaga pendidik. Dimana seharusnya tenaga pendidik juga harus memberikan materi pada peserta didik dan bukan hanya sekedar mengevaluasi dan memberikan tugas pada anak didiknya. 

Dengan kata lain, pembelajaran secara daring bukan hanya sekedar memberikan tugas tetapi harus menerapkan esensi dari proses belajar mengajar itu sendiri melalui kebijakan masing masing tenaga pengajar. 

Dengan begitu pembelajaran dari rumah ini bisa memberikan inspiratif dan kreatifitas dimana peserta didiknya tidak merasa terbebani dengan tugas dan justru memiliki pengalaman yang menarik dan bermakna dalam proses belajarnya.

Pendidikan dalam masa pandemi Covid-19 ini memang sangat menimbulkan kontra ditengah-tengah masyarakat. Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sudah berupaya tetap menjalankan pendidikan demi  menciptakan anak didik sebagai generasi penerus masa depan bangsa. 

Dan satu-satu nya cara yang paling efektif dan relevan adalah melalui pembelajaran jarah jauh atau proses belajar mengajar dari rumah dengan metode daring. Melalui metode ini pun diharapkan peran pemerintah dan tenaga pengajar tetap mampu menerapkan, memberikan dan menciptakan pendidikan yang baik.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun