Mohon tunggu...
resista hakares
resista hakares Mohon Tunggu... Administrasi - sederhana mensyukuri apa adanya

bisa jadi apa saja

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengalir Saja

15 November 2021   17:23 Diperbarui: 15 November 2021   18:09 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Seperti paragraf ini yang mengalir saja karena otak enggan berfikir keras. Jari yang mengetik dalam keadaan lelah. Hal-hal yang kulakukan hanya untuk merenggangkan saraf dan urat dalam tubuh ini. Bila sudah lelah dan senang lelah karenanya, aku suka melayang bak tak punya tulang, hingga bebas ngapain saja kesana-kemari dalam ruang waktu saat ini.

-Oke kita mulai lagi. Sehabis main gitar lumayan sebagai pengalihan tadi-

Dalam melakukan sesuatu atau sebelum melakukan sesuatu saya terlebih dahulu atau lebih suka bila telah memikirkan atau menemukan formula yang tepat sebelum menulis, mungkin proses seiring pengalaman dan kebiasaan.Dan kadang hal ini juga ingin Aku hindari, membuat sesuatu menjadi lebih rumit. Namun setidaknya harus ada sedikit, agar tidak terlalu abstrak di kepala dan hasil tulisan.

Aku ingin menulis dengan mengalir, bagus/indah, sudut pandang (benang merah) yang menarik, menyenangkan dalam proses. Menjaga isi kepala tetap sportif untuk menghasilkan karya yang segar. Walaupun tak mungkin di hindari dengan banyak nya stimulus atau objek cacat(negatif) yang ada di sekitar saya. Namun semaksimal mungkin, lebih dapat menangkap aura-aura yang positif saja agar tulisan saya ini menjadi hal yang positif juga.

Ada beberapa tulisan yang tidak lulus sensor. Hanya untuk kepuasan pribadi tidak untuk di posting dimana pun juga. Tulisannya terlalu menyakitkan bila orang lain membacanya. Apa boleh buat, karena hanya stimulu itu yang terlalu dominan untuk di tulis, sehingga tidak ada celah formula atau gelombang positif untuk menyeimbangi nya. Daripada pusing mending saya tulis untuk meluapkan unek-unek, dan semoga ada jawaban setelahnya.

Bila positif masih ada atau mendominasi saat itu, mungkin saya bisa lebih halus mengungkapkannya. Saya dapat menyerang sifat buruk pada situasi itu. Sifat buruk yang harus di perangi, bukan orang pribadi nya.

Seperti penjelasan di awal. Bila berada dalam circle toxic dan saya terjebak dalam situasi tersebut, ini merupakan siksaan yang lumayan berat. Right here right now, saya tak ingin berada disini namun tidak bisa oleh berbagai alasan. Contoh paling sering berada dalam tongkrongan dan ruang kerja. Saya paling benci berada dalam tongkrong yang membicarakan hal-hal yang sangat tidak penting, atau pem bully an kepada pihak lain.

Stimulus seperti lagu yang jelek, bising, polusi suara,dan seperti polusi-polusi lainnya. aku tidak setuju, aku tidak mengerti, tapi aku tidak dapat kabur dari situasi itu. Contohnya: (1) Saat istirahat/ saat kumpul dalam komunitas sepeda. Tidak mungkin saya pulang sendiri menggoes sepeda yang berjarak 40Km dari rumah. Akan ada resiko dan pertanyaan besar untuk orang teman-teman yang lain nantinya. Bisa di bilang aneh atau pengecut nantinya. 

(2) Datang ke basecamp atau tongkrong yang niatnya ingin santai, namun saat sampai disana, ternyata situasinya membosankan dan tidak meng enakkan. Mau pulang sudah keburu mager (males gerak). (3) Saya sering berpindah-pindah tempat kerja (kutu loncat). Sering kali di tempat kerjaan itu tidak sejalan dan tidak sepaham dengan atasan yang berjenis kelamin wanita. Saya mengaggap mereka sering egois dan tidak becus dalam memimpin/memikul tanggung jawab yang lebih besar. Banyak pergolakan situasi dan waktu yang membuat kita menggondok di belakang.

Alih-alih ingin mengatakan bahwa Ibu (atasan) itu tidak becus dalam bekerja, namun saya tertarik untuk mengungkap mengapa wanita bisa se aneh itu. 

Sudah lemah, tak mau mengalah, sering berkeluh-kesah dan ber manuver mengkait-kaitkan kepada bawahannya. Wanita ckckckckckkkck. saya juga tak ingin meng generalisir semua wanita seperti itu, namun jenis wanita seperti itu nyata dalam lingkunganku. Inilah sebabnya saya jarang menyerang/menulis pribadi seseorang,walaupun maksud dan tujuan Saya jelas tertuju kepada orang tersebut. Agar lebih samar, halus, bermakna, berharap mendapatkan jawaban, Saya lebih senang untuk untuk membongkar sifat-sifat/indikator-indikator buruk apa yang mungkin bersemayan kepadanya. Menjadi pelajaran untukku agar tidak menjadi orang seperti dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun