Mohon tunggu...
Julia Inayah
Julia Inayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Julia Inayah adalah seorang mahasiswi yang menghadiri UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang memiliki kepribadian yang menarik dan banyak minat dalam dunia tulis-menulis dan membaca. Sejak awal, Julia telah menunjukkan ketertarikannya yang tinggi terhadap literatur dan karya-karya sastra. Dia sering terlihat membawa buku-buku beragam genre, dari fiksi hingga non-fiksi, dan selalu siap untuk mendalami berbagai pengetahuan baru yang didapat dari literatur tersebut. Sebagai seorang mahasiswi, Julia tidak hanya berfokus pada akademis semata, tetapi juga aktif dalam kegiatan-kegiatan di luar kelas yang berhubungan dengan literasi dan pengembangan diri. Dia sering mengikuti diskusi buku, seminar sastra, dan kegiatan menulis bersama, di mana dia dapat berbagi ide-ide kreatifnya dengan orang lain dan terus mengasah kemampuan menulisnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tawakal Akan Menghasilkan Akhlak Mulia

11 April 2024   21:45 Diperbarui: 11 April 2024   21:49 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemateri : Dr. Dedi Wahyudi, M.Ag.

Kamis, 14 Maret 2024

Hadis ke-18, sebuah sumber hikmah yang mengajarkan tentang pentingnya takwa, yang bukan hanya sebagai bekal dalam ibadah, tetapi juga sebagai penuntun dalam setiap langkah hidup kita. Takwa bukanlah sekadar melaksanakan ritual ibadah, tetapi juga tentang kesadaran akan kehadiran Allah SWT di setiap tempat dan waktu.

Di tengah riuh rendahnya kehidupan, di antara gemerlapnya kesibukan, ada satu bekal yang menjadi pilar tegak bagi jiwa: takwa. Takwa, sebuah istilah yang seringkali terdengar dalam lingkaran agama, namun memiliki makna yang mendalam yang melampaui sekadar kata-kata. Ia adalah landasan kokoh yang membimbing langkah kita dalam setiap tempat dan waktu.

Takwa bukanlah sekadar ritual yang dilaksanakan dalam ibadah semata. Ia adalah kesadaran yang melandasi setiap tindakan dan keputusan kita, baik di hadapan orang banyak maupun dalam kesendirian. Di setiap tempat yang kita injak, takwa menjadi penuntun yang memandu kita dalam menjalani kehidupan.

Takwa hadir ketika kita berada di tengah gemerlap kota besar yang menggoda dengan segala godaan duniawi. Ia membimbing kita untuk tetap teguh pada prinsip dan nilai-nilai yang kita yakini, menjauhkan kita dari jebakan yang menggoda. Dalam kepadatan aktivitas sehari-hari, takwa adalah cahaya yang menerangi jalan kita, agar tidak tersesat dalam kegelapan godaan.

Namun takwa bukanlah hanya sekadar penuntun di saat-saat sulit. Ia juga menjadi sahabat setia di saat kita merasa aman dan nyaman. Di tengah kesenangan dunia yang melimpah, takwa mengingatkan kita untuk tidak melupakan akhirat. Ia mendorong kita untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan, sambil tetap rendah hati dan bersedia membantu sesama.

Akhlak Mulia: Puncak Ketinggian Takwa

Takwa membawa kita pada puncak ketinggian akhlak, di mana perilaku kita mencerminkan kedalaman iman dan ketakwaan kepada Tuhan. Akhlak mulia adalah buah dari kesadaran akan keberadaan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita. Ia tidak hanya terlihat dalam tindakan besar yang mencolok, tetapi juga dalam setiap kebaikan kecil yang kita lakukan.

Akhlak mulia adalah kemuliaan budi pekerti yang menjadikan kita teladan bagi sesama. Ia terpancar dalam sikap rendah hati saat kita berhasil, serta dalam kesabaran dan keteguhan saat menghadapi cobaan. Di setiap tempat dan waktu, akhlak mulia adalah penanda dari kekuatan takwa yang menghiasi jiwa kita.

Dalam keseharian, akhlak mulia melahirkan kebaikan dan keindahan. Ia menciptakan kedamaian di tengah-tengah konflik, dan menghadirkan kehangatan di tengah dinginnya dunia. Akhlak mulia bukanlah milik segelintir orang terpilih, tetapi adalah jalan yang terbuka bagi siapa pun yang bersedia menapaki dengan sungguh-sungguh.

Di antara hiruk pikuk dunia yang seringkali membutakan mata dan menyentak hati, takwa dan akhlak mulia adalah dua bekal yang menjadi penuntun kita. Mereka adalah pilar yang kokoh, menguatkan langkah kita dalam setiap tempat dan waktu. Dengan takwa dan akhlak mulia, kita tidak hanya menjalani kehidupan, tetapi juga membawa cahaya dan kebaikan bagi dunia di sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun