Mohon tunggu...
julia ayudiski
julia ayudiski Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

BELAJAR KOGNITIF TEORI DAN PEMBELAJARAN

22 Desember 2023   18:55 Diperbarui: 26 Desember 2023   21:41 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Ausubel dalam buku karya Drs. Bambang Warsita bahwa "belajar haruslah bermakna, materi yang dipelajari di asimilasi secara penerbitan dan berhubungan dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya"(2008:72). Hal ini berarti bahwa pembelajaran bermakna merupakan suatu proses yang dikaitkan dengan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif peserta didik. Dimana Proses belajar tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta saja, tetapi merupakan kegiatan yang menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang utuh sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan.

Berdasarkan Drs. Wasti Soemanto (1997:127) dan Drs. Bambang warsita(2008:71) dimana Jarome Brunner mengusulkan teori yang disebutnya free discovery learning.Teori ini bertitik tolak pada teori kognitif, yang menyatakan belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Maksudnya, teori ini menjelaskan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu aturan termasuk konsep, teori, ide, definisi dan sebagainya melalui contoh-contoh yang menggambarkan atau mewakili aturan yang menjadi sumbernya.

Keuntungan belajar menemukan : Menimbulkan rasa ingin tahu siswa sehingga dapat memotivasi siswa sehingga dapat menemukan jawabannya. Menimbulkan keterampilan memecahkan masalahnya secara mandiri dan mengharuskan siswa untuk menganalisis dan memanipulasi informasi.

Menurut Burner ada tiga tahap perkembangan kognitif seseorang yang ditentukan oleh cara melihat lingkungan, antara lain: tahap pertama efektif yaitu peserta didik melakukan aktivitas dalam usaha memahami lingkungan; tahap kedua, ikonik yaitu peserta didik melihat dunia melalui gambar dan visualisasi verbal; tahap yang ketiga, simbolik yaitu peserta didik mempunyai gagasan abstrak dimana komunikasi dibantu sistem simbolik.

Bandura berpendapat tentang teori kognitif sosial. Seperti yang dijelaskan dalam buku karya John W. Santrock (2007:285) yang menyatakan bahwa teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory) merupakan faktor sosial dan kognitif dan juga faktor perilaku, memainkan peran penting dalam pembelajaran. Hal ini berarti bahwa faktor kognitif berupa ekspektasi murid untuk meraih keberhasilan sedangkan faktor sosial mencakup pengamatan murid terhadap perilaku orang tuanya

Jadi menurut Banda antara faktor kognitif mencakup ekpektasi murid untuk meraih keberhasilan sedangkan faktor sosial mencakup pengamatan murid terhadap perilaku orang tuanya

 Jadi menurut bandura antara faktor kognitif/person lingkungan dan faktor perilaku mempengaruhi satu sama lain dan faktor-faktor ini bisa saling berinteraksi untuk mempengaruhi pembelajaran. 

Faktor kognitif mencakup ekspetasi, keyakinan, strategi, pemikiran dan kecerdasan yang merupakan tokoh teori belajar kognitif adalah Kurt lewin yang menyatakan tentang teori belajar Medan kognitif (cognitive-field learning theory). Seperti yang di jelaskan bahwa dalam teori belajar Medan kognitif "belajar didefinisikan sebagai proses internasional dimana pribadi menjagaku wawasan-wawasan baru dan atau merubah sesuatu yang lama"(1991:97).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun