Mohon tunggu...
Julhermanto Limbong
Julhermanto Limbong Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

@julherlimbong Sibolga-Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terima dan Kasih

26 November 2020   17:18 Diperbarui: 26 November 2020   17:22 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh: Julhermanto Limbong (@julherlimbong )

Apa arti Terima Kasih ?

Ada dua kata disana, yaitu terima dan kasih. dalam keseharian jika kita memperoleh rejeki pasti kita berterima kasih kepada Sang Pemberi Rejeki. Sebagai seorang muslim kita mengucapkan Alhamdulillah.

Kita diberi rejeki lalu menerimanya setelah itu kita harus bagi atau kasih kepada orang yang membutuhkan. Seseorang yang mengucapkan terima kasih seharusnya paham bahwa mereka wajib mengasih kepada yang membutuhkan.

Sesuai ajaran agama kita, bahwa setiap rejeki yang berasal dari Allah, sesungguhnya terdapat hak orang yatim, piatu, yatim piatu, fakir miskin dan orang-orang yang memerlukan uluran tangan lainnya.

Banyak orang yang selalu mengajak sesamanya untuk saling mengasihi dan berbagi. dan beberapa diantaranya melakukan provokasi untuk saling berbagi, berbagi, dan berbagi sampai dia sendiri lupa untuk berbagi. Namun tidak sedikit juga yang percaya bahwa ada keajaiban setelah kita memberi. Dengan memberi maka apa yang kita inginkan akan lebih mudah tercapai. Ada juga yang percaya bahwa dengan berbagi akan terhindar dari malapetaka.

Menerima Diri Dengan Apa Adanya

Seorang karyawan yang memiliki penghasilan satu juta rupiah mau untuk sedekah, sedangkan yang berpenghasilan sepuluh juta rupiah tidak mau bersedekah. Hal ini terjadi karena yang berpenghasilan satu juta rupiah menerima dirinya dengan apa adanya dengan penghasilan satu juta rupiah. Bertolak  belakang dengan yang berpenghasilan sepuluh juta rupiah yang belum menerima dirinya dengan penghasilan sepuluh juta rupiah.

Tidak selalu yang miskin enggak sanggup untuk bersedekah, dan belum tentu yang kaya raya melakukan sedekah dan bisa menerima kenyataan.

Beberapa hal yang sebaiknya kita lakukan agar bisa menerima dan menjadi kebiasaan.

1. Selalu mengucapkan Terima Kasih

Sesederhana apapun yang kita dapatkan, apapun itu, tetaplah mengucapkan terima kasih. Misalnya mengucapkan terima kasih kepada cleaning service yang selalu membuat area kerja kita bersih dan nyaman. Berterima kasih kepada burung yang berkicau merdu di sore hari dan senja yang menghangatkan suasana  menyambut malam hari. Atau berterima kasih kepada masa lalu yang menyakitkan tapi telah memberikan kita kesempatan untuk menjadi lebih dewasa dan sebagainya.

2. Bersyukur atas anugerah yang kita peroleh

Sering kali setelah bangun dari tidur kita lupa bersyukur atas anugerah besar di pagi hari. Bahkan tidak jarang kita melakukan protes tentang apa yang terjadi yang tidak sesuai dengan keinginan. sebaiknya kita mengubah kebiasaan itu dengan bersyukur. Bukankah menghirup udara segar di pagi hari merupakan sebuah anugerah ?

"Apapun yang kita terima belajarlah untuk menerima dan jangan lupa selalu ucapkan terima kasih"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun