Indonesia merupakan negara dengan kepulauan terbesar dunia yakni dengan 17.508 pulau yang dihuni oleh 273 juta  penduduk dengan 360 suku bangsa dengan mayoritas beretnis melayu dan salah satu etnis minoritasnya yaitu etnis Tionghoa yang akrab di sebut Chindo (China-Indonesia) yang tentunya asal usul nya dari negara Tiongkok/China.
Kenapa Etnis tionghoa dari China bisa ada  di Indonesia yang mayoritas adalah etnis Melayu?
Pada akhir abad ke-19 orang orang dari negara china melakukan perantauan keberbagai negara salah satu nya adalah ke Indonesia. Perantauan ini dilatarbelakangi oleh kondisi dataran china pada saat itu sedang mengalami kekacauan politik dan sosial yang mengakibatkan sebagian orang china tersebar di berbagai wilayah di luar dataran china di seluruh dunia.
Perantauan ini dikenal dengan istilah Diaspora china atau Tionghoa, yaitu orang orang dari China yang menetap di negara diluar china (Indonesia ) dan memulai kehidupan barunya sebagai pekerja dan buruh kolonial di pabrik-pabrik, pertambangan dan perkebunan karet yang pada saat itu  Indonesia masih Hindia Belanda. Setelah belanda angkat kaki dari Indonesia orang china perantauan tersebut mewarisi kemampuan sebagai Businessman. Karena salah satu hal inilah kenapa orang etnis Tionghoa dapat dibilang sebagai orang yang berada 7 turunan,  dilihat dari asal usul nya mereka sudah dapat mewarisi bagaimana mereka pada saat itu seorang buruh, pekerja kasar miskin dapat mengambil ilmu dari para kolonial sebagai pebisnis.
Stereotip etnis Tionghoa
Selain stereotip orang Chindo businessman, berduit, punya perusahaan, punya toko. Tidaklah afdol melewatkan stereotip Mata sipit, kulit putih atau pucat, kacamataan yg umumnya ditujukan kepada Chindo atau etnis Tionghoa.
Berbeda hal nya di amerika mereka menstereotifkan orang asia sebagai orang yang sipit, pendek. Khusus nya orang china menurut mereka orang china itu Eat Anything atau pemakan segala mulai dari serangga, hewan liar seperti kelelawar, Ular bahkan hewan yang terancam punah. kenapa demikian?
50 tahun kebelakang dataran china dilanda kelaparan yang disebabkan oleh gagal nya kebijakan rezim komunis dalam mengendalikan semua produksi pangan yang menimbulkan kelaparan hebat. Sehingga pada saat itu orang china khusus nya orang miskin, harus membiasakan memakan apa adanya seperti hewan liar atau pun serangga, sehingga sampai saat ini kebiasaan pada waktu tersebut menjadi budaya sampai saat ini.
Sipit, putih, punya toko, bukan berarti chinese
Bukan berarti Sipit, Putih, punya toko adalah chindo. Bahkan orang Amerika juga biasanya mengkotakan bahwa orang asian-amerika berasal dari dataran mainland tiongkok, padahal disana di amerika bukan hanya Chinese-amerika, ada Jepang-amerika, Korean-amerika, dan Asian-amerika lainnya yang memang notabene berkulit putih, mata sipit, dan juga pendek. Tetapi orang yang bermata sipit bukan selalu turunan chindo. Ada beberapa hal faktor konyol  menurut penulis yang dapat menyebabkan seseorang mempersepsikan orang dengan ciri tertentu sebagai chindo padahal aslinya bukan :
1. Gangguan kesehatan jasmani : Rabun mata atau mata mines
Singkatnya orng yang matanya minus biasanya selalu memicingkan mata untuk melihat dengan jelas ketika mereka melepas kacamata atau ketika kacamata mereka harus diganti. Seketika mereka terlihat seperti chindo padahal aslinya orang Garut.
2. Kulit putih
Mayoritas orang Indonesia adalah beretnis melayu dengan kulit sawo matang, tapi tak jarang di jaman sekarang di jaman yang modern warna kulit dapat dimanipulasi dengan suntikan obat, skincare, bahkan secara genetik tanpa ada keturunan chinese, yang memang etnis Tionghoa berkulit putih agak pucat.
3. Kacamataan
Karena biasanya chindo dipandang rajin dan berdedikasi tinggi, tidak heran rata-rata semua orang Chindo  itu memakai kacamata. Ya, itu karena mereka belajar atau bekerja terus menerus. Melihat komputer atau membaca dari pagi sampai malam lagi. Tetapi kita harus ingat yang pakai kacamata bukan hanya orang Chindo saja.
Jadi Chindo atau etnis Tionghoa memang sangat terlihat kontras dengan orang etnis Melayu karena memang dilihat dari sejarahnya etnis Tionghoa merupakan etnis yg berasal dari luar Asia tenggara (mayoritas Melayu) yakni dataran china Tiongkok. Dengan anggapan atau stereotip seperti Sipit, kacamataan, kulit putih adalah Chinese atau chindo bisa dikatakan benar, tapi bukan berarti 100% benar, bisa saja mereka orang asli Indonesia dengan faktor tertentu yang sebelumnya dibahas. Sama halnya di Amerika, bisa saja mereka tersebut turunan jepang, korea, atau negara asia lain selain china.
Alasan penulis menulis opini ini didasari oleh pengalaman penulis sebagai seorang asli orang Indonesia tulen tetapi memiliki karakteristik seperti orang chinese menurut orang-orang sekitar. Tetapi dengan anggapan tersebut tidak membuat penulis berat hati, penulis tidak terlalu ambil pusing hal tersebut sebagai perbedaan. Tetapi penulis menganggap hal tersebut sebagai identitas unik penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H