Mohon tunggu...
Julfa Annisa Julhijah
Julfa Annisa Julhijah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Spread Love

Julfa Annisa Julhijah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kata Asing yang Diserap ke Dalam Bahasa Indonesia

22 Mei 2021   09:34 Diperbarui: 22 Mei 2021   09:50 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dikenal dengan keragaman suku yang berbeda-beda, tentu saja dengan banyaknya suku di Indonesia terdapat juga perbedaan bahasa. Badan Bahasa dan Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebuduyaan (Kemendikbud) mencatat saat ini Indonesia memiliki 718 bahasa daerah. 

Walaupun Indonesia memiliki banyak sekali perbedaan bahasa yang tentu saja tidak bisa dimengerti oleh semua masyarakat yang memiliki bahasa daerah yang berbeda satu samalain. Namun Indonesia memiliki bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia yang digunakan masyarakat untuk melakukan komunikasi. 

Meski Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu, namun banyak kata dalam Bahasa Indonesia yang merupakan kata serapan dari bahasa asing.

Kata serapan itu sendiri adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang telah diditegrasikan kebdalam bentuk bahasa dan pemakainnya telah diterima secara umum.

Kata serapan bahasa asing tersebut berasal karena pada zaman dahulu penduduk Nusantara sudah banyak berinteraksi dengan bangsa lain melalui perdagangan internasional ( Sansakerta, Tionghoa, Arab) maupun penjajahan ( Portugus, Belanda, Jepang) itulah sebabnya kata dalam bahasa Indonesia banyak memiliki kesamaan dengan negara-negara tersebut.

Dalam kesempatan ini akan memberikan contoh kata serapan dari bahasa Inggris. Namun sebelumnya, kata serapan dari bahasa Inggris muncul karena dalam sejarahnya negara Inggris pernah menjajah Indonesia, yaitu dari tahun 1811 – 1816 Masehi atau kurang lebih 4 tahun. Dalam masa penjajahan tersebutlah muncullah kata serapan dari bahasa Inggris. Bahasa Inggris sendiri merupakan bahasa Internasional. Zaman sekarang hukum belajar bahasa Inggris sudah seperti sunah muakad atau hampir wajib, karena apabila seseorang tidak mengerti bahasa Inggris dianggap ketinggalan.

Berikut beberapa tipe kata serapan dari bahasa Inggris beserta contohnya.

Tipe kata akhiran  tion yang diubah menjadi imbuhan i

Hampir semua kata dalam bahasa inggris yang akhirannya berupa “tion” dibaca menjadi “si “ dalam bahasa Indonesia. Contohnya seperti evaluation = evaluasi, transportation = transportasi, population = populasi. 

Tipe kata akhiran ent menjadi en

Hampir semua kata akhiran dalam bahasa Inggris yang berbunyi “ent” jika diartikan dalam bahasa Indonesia hanya dibuang huruf  “t” nya saja di akhiran, yaitu menjadi “en”. Seperti management menjadi manajemen, detergent menjadi deterjen.

Tipe kata dobel huruf  ee dibaca menjadi huruf i

Kalangan muda maupun tua ketika begadang pasti selalu ditemani yang namanya kopi. Ya karena kopi berguna untuk mengurangi rasa kantuk. Namun kata kopi juga termasuk kata serapan dari bahasa Inggris lho, yaitu berasal dari kata coffee. Beberapa kata bahasa inggris yang menggunakan unsur “ee” dibaca menjadi “i” dalam bahasa Indonesia. Hal sama terjadi pada kata career (karir) dan keeper (kiper). 

Tipe kata dobel huruf  “oo” menjadi huruf “u”

Hampir mirip dengan dobel huruf ee, yang ini bedanya di huruf oo. Contohnya cartoon menjadi kartun. Hal yang sama juga terjadi pada kata boomerang menjadi bumerang.

Untuk contoh yang disebutkan hanya beberapa saja, masih ada kata lain yang hampir mirip dan tidak termasuk tipe yang disebutkan diatas.  Seperti doctor menjadi dokter, business menjadi bisnis, calm  menjadi kalem, dan yang lainnya. Kata serapan dari bahasa Inggris yang diubah menjadi kata dalam Bahasa Indonesia mungkin dulunya terjadi karena lebih mudah diucapkan oleh lidah masyarakat Indonesia.

Selain itu dalam perkembangan bahasa Indonesia banyak menyerap bahasa asing di antaranya bahasa Belanda sehingga terjadi kontak bahasa, hal ini terbukti dari penjajahan Belanda yang berlangsung.Bahasa berkembang dan berubah sesuai dengan perubahan dan perkembangan kebudayaan manusia dan masyarakat pendukung bahasa itu. Namun sudah umum pula bahwa bahasa pun mengalami perubahan sebagai akibat adanya kontak bahasa yang satu dengan yang lainnya. Istilah untuk perubahan bahasa semacam ini disebut borrowing (peminjaman atau pungutan) (Lehiste, 1979).

Kontak bahasa adalah satu di antara penyebab utama perubahan leksikal suatu bahasa yang berkaitan dengan penambahan kata-kata baru karena ada konsep baru sebagai pengganti kata asli dalam bahasa itu dengan pungutan dan penciptaan baru.(dengan pola analogi). Kontak bahasa yang terjadi terlihat dalam berbagai segi kehidupan kebudayaan. Perkembangan kebudayaan memerlukan kata-kata sehingga terjadi serapan kata baru dari bahasa kedua terutama jika bahasa itu mengalami kekurangan konsep atau kata-kata yang dipakai untuk menyatakan konsep baru yang diperoleh dari kontak dengan para pemakai bahasa kedua, sehingga dikatakan bahasa adalah dasar dari kebudayaan yang perlu diteliti untuk mengetahui secara baik dan terarah bahasa serapan dari bahasa asing (bahasa Belanda).

Berikut beberapa contoh kata serapan dari bahasa Belanda

Bidang Agama

Animisma - animisme

AtheismA - Ateisme

Animist-Animis

Polytheist - Politeis

Pastoor- Pastur

Zuster - Suster

Baptist-Baptis

Ordinantie - ordinansi

Sistem teknologi dan peralatan

Broche-Bros

Hemd-Hem

Radio-radio

Televitie -Televisi

Sardine-Sarden

Biefstuk -bistik

Apotheek-Apotek

Garage-Garase

Besluit-Beslit

Rijbewijs-Ribowes

Franco-Frangko

Kesenian

Ballet-balet

Dans-dansa

Opera-opera

Orkest-orkes

Melodrama-melodrama

Penulis,

Julfa Annisa Julhijah

Kelvindra Atila Gilbransyah

Khoirul Imam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun