Mohon tunggu...
Juleonard Simanjuntak
Juleonard Simanjuntak Mohon Tunggu... wirausaha -

Wirausaha

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta yang Tulus Membawa Kebahagiaan

19 November 2015   11:41 Diperbarui: 1 April 2017   09:00 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karunia yang Abadi tidak dapat dibeli dengan uang tetapi Karunia itu hanyalah Pemberian bagi mereka yang tekun dalam iman percaya akan jalan hidupnya.

Gambaran kehidupan yang tetjadi pada masa sekarang siapa yang berduit dia pasti disegani dan ditakuti. Tetapi gambaran lain dari kehidupan itu srndiri bisa juga kita lihat bahwa masih bayak orang yang hanya mampu tinggal dikolong jembata dan diemperan-emperan toko, dan masih banyak lagi yang lain.

Apabila dibandingkan dengan kehidupan zaman dahulu dengan sekarang berbanding terbalik.

Kehidupan seseorang adalah cerminan watak dan kepribadiannya, maka kepribadian dan watak dapat dilihat dari perbuatan atau tindak tanduknya.

Saya mau berbagi tentang kehidupan saat ini dimana banyak orang yang sudah lupa terhadap penciptanya hanya karena uang. Saya mau beri satu motifasi untuk menjalani hidup dengan seadanya dimana tidak menjerumuskan kita kedalam kehidupan yang sesat. Kita bisa lihat pengaruh uang dapat membuat kaum remaja terjerumus kedalam kehidupan malam sampai terlibat dengan Narkoba juga karena uang banyak orang melupakan siapa dia sebelumnya dan karena uang banyak orang tega menghabisi nyawa sesamanya dan masih banyak lagi yang lain.

Sehingga kalau kita pikir uang dapat membunuh cinta, kasih sayang dan kasih persaudaraan. Bagaimana pendapatmu apakah perkataan saya benar atau tidak? Namun mari coba kita merenung sejenak apa perbedaan kehidupan dahulu dengan sekarang, saya mau berikan komentar dahulu kehidupan itu dibubuhi atau dibarengi dengan cinta maka hidup itu terasa indah seperti tumbuhan yang berbunga dan hidup itu terasa enak bagaikan makanan lengkap dengan bumbunya,

Tetapi masa sekarang kehidupan itu sudah terkontaminasi dengan unsur kejahatan dan kekerasan, sehingga hidup sekarang bagaikan burung terkurung disangkar emas yang walau hidup itu sebenarnya dapat kita rasakan tetapi tidak bisa kita nikmati, juga kehidupan sekarang seperti buah yang tampak diluarnya begitu cantik tetapi didalam busuk dan berulat demikian seolah kitalah orang yang paling bahagia tetapi didalam hati sanubari terjepit tidak dapat berbuat apa-apa.

Apa arti hidup yang sebenarnya hidup bukanlah tercipta hanya unsur pribadi tetapi hidup adalah hubungan antar sesama yang dapat menciptakan rasa aman, nyaman dan saling memberi serta saling menerima. Kehidupan sejajar dengan kepedulian dengan demikian kehidupan yang penuh dengan kepedulian akan membuahkan cinta yang dilambangkan dengan cincin belah rotan yang tidak ada pangkal dan ujungnya sehingga cinta itu berkesinambungan yang tidak terhingga.

Inilah seharusnya yang perlu diwujudkan sesuai dengan sila-sila dari pancasila kita yang kita pahami.

Berketuhanan karena hidup kita bersumber dari Dia

Berprikemanusiaan karena kita sama-sama mahluk ciptaanNya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun