Beberapa lama, kedua anak itu duduk lemas, seperti orang yang kehilangan harapan.
Namun, hal itu tidak berlangsung lama. Mereka segera menguasai keadaan.
"Ya udah, berarti kita harus berubah haluan. Mencari jurusan yang sesuai dengan kondisi kita, Ga," kata Irsyad yang jago matematika ini dengan tenang.
"Ya benar. Berarti aku beralih ke Teknik Fisika aja," sahut Galih yang nilai pelajaran Kimianya sering mendapat nilai sempurna. Galih menghela napas panjang, berusaha menguatkan diri untuk menerima kenyataan. Mengubur dalam-dalam mimpinya menjadi mahasiswa Teknik Kimia yang tidak menerima seorang mahasiswa dengan gangguan buta warna.
Aku pun merasa lega. Walaupun dari sorot mata mereka masih terlihat kekecewaan yang mendalam.
Bontang, 24 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H