Mohon tunggu...
Jul Kelvin Batee
Jul Kelvin Batee Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis karya sastra dan ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Sombong Tapi Gokil, Perjalanan Kiki Putra, Dari Putus Sekolah Hingga Tembus Universitas Dunia. Kok Bisa Ya?

25 Desember 2024   10:25 Diperbarui: 25 Desember 2024   10:25 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Sumber: Indozone life. Com)

Sombong Tapi Gokil, Perjalanan Kiki Putra, Dari Putus Sekolah ke Universitas Dunia. Kok Bisa Ya?

Kalau kamu berpikir orang yang putus sekolah nggk punya masa depan. Coba baca dulu kisah Kiki.

Kiki Putra, namanya mungkin terdengar familiar bagi sebagian orang, namun perjalanan hidupnya bisa dibilang luar biasa dan "gokil." Bayangkan saja, seorang yang sempat putus sekolah, yang mungkin dulu dianggap "gagal" oleh banyak orang, kini bisa melangkah masuk ke universitas dunia. 

Tidak ada yang menduga, Kiki yang dulu belajar secara otodidak tanpa batasan kelas atau kurikulum mampu mengalahkan sistem pendidikan formal dan menembus pintu kampus internasional. Sombong? Ya, mungkin. Tapi satu hal yang pasti: perjuangannya itu gokil!

Kiki Putra, Dari Putus Sekolah ke Otodidak

Kiki Putra tidak pernah memiliki kehidupan sekolah yang "normal." Waktu kecil, ia sempat masuk sekolah, tetapi tidak lama kemudian memutuskan untuk keluar dan memilih jalannya sendiri. Beberapa orang mungkin melihatnya sebagai keputusan yang ceroboh, namun Kiki malah menemukan kebebasan di luar kelas.

"Kenapa harus terjebak di ruang kelas kalau dunia luar ini lebih menarik?" begitu kira-kira pemikiran Kiki waktu itu. Tanpa rasa takut, ia mulai belajar otodidak, membaca buku-buku dari berbagai bidang, mengikuti kursus daring, dan bahkan belajar dari pengalaman hidup. Tidak ada lagi tekanan ujian atau tugas rumah yang membosankan. Kiki justru merasakan kebebasan untuk mengeksplorasi apa yang benar-benar ia minati.

Pesan dari Kiki: "Jangan takut keluar dari zona nyaman. Kadang, dunia luar punya pelajaran yang tak bisa diajarkan di kelas manapun."

Belajar Dari Kehidupan, Bukan Hanya Buku

Kiki sadar, hidup bukan hanya soal teori yang dipelajari di sekolah. Ia memilih untuk belajar dari kehidupan, menghadapi masalah nyata, dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. 

Alih-alih menunggu pelajaran datang dari guru, Kiki justru mencari cara untuk menguasai berbagai keterampilan, mulai dari menulis, berbicara di depan umum, hingga keterampilan teknis yang sangat dibutuhkan di dunia profesional.

Berbekal pengetahuan otodidaknya, Kiki mulai membangun jaringan, bergaul dengan orang-orang yang menginspirasi, dan membuka peluang yang tidak terbayangkan sebelumnya. Tanpa sadar, ia sudah mengumpulkan portofolio yang lebih dari cukup untuk memasuki dunia profesional.

Pesan dari Kiki: "Kadang hidup itu lebih sulit dari apa yang diajarkan di sekolah. Tapi, percayalah, pengalaman hidup adalah guru terbaik yang akan membuatmu siap menghadapi segala tantangan."

Menembus Batas, Masuk Universitas Dunia

Tahun-tahun berlalu, dan perjalanan Kiki yang sempat dianggap tak jelas kini mulai membuahkan hasil. Setelah merasakan manfaat dari pendidikan mandiri, Kiki memutuskan untuk mencoba peruntungannya dan melamar ke beberapa universitas top dunia. 

Dengan tekad dan portofolio yang mengesankan, ia berhasil diterima di salah satu universitas terbaik dunia.

Proses seleksi di universitas tersebut tentu tidak mudah. Namun Kiki berhasil membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya tentang nilai rapor atau ijazah formal, tetapi lebih kepada kemampuan untuk berpikir kritis, mandiri, dan beradaptasi dengan dunia global. Kiki yang semula dianggap sebagai "pecundang" yang putus sekolah, kini menjelma menjadi seorang yang membawa perubahan besar dan itu benar-benar gokil!

Pesan dari Kiki: "Pendidikan itu bukan soal siapa yang kamu kenal atau apa yang tertulis di kertas. Ini tentang siapa dirimu sebenarnya, apa yang kamu mampu, dan seberapa besar kamu berani bermimpi."

Sombong Tapi Gokil, Gimana Ceritanya?

Kenapa judulnya "Sombong Tapi Gokil"? Ya, karena Kiki memang sombong dengan cara yang gokil. Bukan sombong yang bikin orang kesal, tetapi sombong karena ia tahu betul perjalanan hidupnya penuh dengan usaha dan kerja keras yang luar biasa. Ia tahu bahwa tidak semua orang bisa melewati rintangan yang ia hadapi, dan itu adalah sesuatu yang layak dibanggakan.

Dengan penuh percaya diri, Kiki mengatakan, "Gue bukan orang yang paling pintar, tapi gue orang yang nggak pernah berhenti belajar. Dan itu membuat gue bisa sampai di sini." Sombong? Bisa jadi. Tapi, itulah yang membuat kisahnya begitu gokil---karena perjalanan hidupnya yang penuh tantangan akhirnya berbuah kesuksesan yang tak terduga.

Pesan dari Kiki: "Jangan takut untuk sombong dengan pencapaianmu, tapi pastikan itu datang dari usaha dan kerja keras. Sombong dengan cara yang gokil, biar dunia tahu kalau kamu memang luar biasa."

Kesimpulan

Kiki Putra menunjukkan kepada kita bahwa kesuksesan tidak selalu harus melalui jalur yang sudah ada. Terkadang, kita harus berani keluar dari zona nyaman dan belajar dengan cara kita sendiri.

 Pendidikan tidak selalu tentang ijazah, tapi tentang bagaimana kita menguasai dunia yang terus berubah. Kiki membuktikan bahwa siapa pun, bahkan mereka yang memulai dari "titik nol," bisa mencapai puncak jika memiliki tekad, keberanian, dan keinginan untuk terus belajar.

Pesan terakhir dari Kiki: "Gak ada kata terlambat. Selama kamu masih hidup, masih ada kesempatan. Jadi, ambil kesempatan itu dan buktikan kalau kamu bisa lebih dari yang mereka kira."

Dari Kiki kita belajar bahwa setiap orang punya jalannya masing-masing dan pendidikan bisa didapatkan dari mana saja. Tak ada yang lebih hebat dari seseorang yang terus berusaha untuk berkembang, belajar dan akhirnya mencapai impian. Ingat jangan takut dengan masa depan! Good luck.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun