Mohon tunggu...
Jul Kelvin Batee
Jul Kelvin Batee Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis karya sastra dan ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara! Alasan Dibalik Pilihannya Mengikuti Pendidikan Kolonial?

12 Desember 2024   15:20 Diperbarui: 17 Desember 2024   06:43 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia

Ki Hajar Dewantara memahami betul bahwa pendidikan bukan hanya sekadar proses pengajaran, tetapi juga merupakan alat penting dalam perjuangan kemerdekaan. Pendidikan kolonial, meskipun tujuannya untuk mempertahankan kekuasaan Belanda, bisa menjadi senjata bagi pribumi untuk meningkatkan kualitas hidup dan membuka jalan untuk perlawanan terhadap ketidakadilan sosial.

Menurut Dr. Soedjatmoko, seorang intelektual Indonesia, Ki Hajar Dewantara memanfaatkan pendidikan kolonial sebagai sarana untuk memperjuangkan kemerdekaan. "Pendidikan bukan hanya sekadar ilmu, tetapi alat untuk memahami dan melawan ketidakadilan," ujarnya. Ki Hajar Dewantara memanfaatkan pendidikan tersebut untuk mempelajari cara kerja sistem kolonial, yang kemudian digunakan untuk strategi perjuangan.

Meskipun pendidikan kolonial dirancang untuk memperkuat dominasi penjajah, Ki Hajar Dewantara mampu melihatnya dari perspektif yang berbeda. Ia memanfaatkan pendidikan tersebut untuk membekali dirinya dengan pengetahuan yang diperlukan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dalam hal ini, pendidikan menjadi senjata dalam perlawanan terhadap kolonialisme, dan Ki Hajar Dewantara menyadari pentingnya pendidikan sebagai alat untuk meraih kebebasan.

Pengaruh dalam Pembentukan Pemikiran Pendidikan

Melalui pendidikan kolonial, Ki Hajar Dewantara mendapatkan pemahaman tentang sistem pendidikan Barat. Pengetahuan ini kemudian ia aplikasikan dalam pembentukan konsep pendidikan nasional Indonesia. Meskipun pendidikan kolonial menekankan pada nilai-nilai yang bersifat menguntungkan penjajah, Ki Hajar Dewantara mampu mengadaptasinya untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih humanis dan membebaskan. Ia memperkenalkan Taman Siswa, lembaga pendidikan yang mengutamakan kebebasan dalam belajar dan memanfaatkan nilai-nilai budaya lokal.

Menurut A. M. Saefuddin, seorang pakar sejarah pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara mengadaptasi esensi pendidikan Barat yang ia terima untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif. "Ki Hajar Dewantara memanfaatkan pendidikan Barat untuk menciptakan pendidikan yang membebaskan rakyat dari penjajahan," katanya.

Meskipun pendidikan kolonial dirancang untuk memperkuat struktur kekuasaan kolonial, Ki Hajar Dewantara mampu mengubahnya menjadi instrumen untuk memperjuangkan kebebasan dan kemandirian. Dengan memanfaatkan pendidikan yang didapatkan dari sistem kolonial, Ki Hajar Dewantara mampu mengembangkan konsep pendidikan yang berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan masyarakat Indonesia, serta mengedepankan nilai-nilai budaya bangsa.

Kesadaran Akan Keterbatasan Pendidikan Tradisional

Salah satu alasan utama Ki Hajar Dewantara memilih pendidikan kolonial adalah karena keterbatasan sistem pendidikan tradisional pada masa itu. Pendidikan tradisional lebih banyak mengajarkan nilai-nilai agama dan adat, yang belum cukup untuk mempersiapkan pribumi menghadapi tantangan zaman dan kolonialisme. Ki Hajar Dewantara menyadari bahwa untuk mencapai kemajuan, pendidikan yang lebih luas dan modern diperlukan, yang hanya dapat diperoleh melalui pendidikan Barat.

Menurut Mohammad Hatta, salah satu proklamator kemerdekaan Indonesia, Ki Hajar Dewantara memahami pentingnya pendidikan modern untuk kemajuan bangsa. "Pendidikan tradisional kita terbatas pada pengajaran agama dan moral, sementara dunia terus berubah. Ki Hajar Dewantara melihat pendidikan Barat sebagai cara untuk memberikan pengetahuan praktis yang diperlukan oleh rakyat untuk maju," kata Hatta.

Meskipun pendidikan tradisional memiliki banyak nilai luhur, Ki Hajar Dewantara sadar bahwa untuk menghadapi tantangan zaman dan penjajahan, dibutuhkan pengetahuan yang lebih sistematis dan praktis. Pendidikan kolonial menawarkan hal tersebut, dan Ki Hajar Dewantara memanfaatkan kesempatan itu untuk memperoleh ilmu yang berguna untuk perjuangan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun