Mohon tunggu...
Juju Wastia
Juju Wastia Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pengajar di salah satu Sekolah Menengah bidang Kepariwisataan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sedilema Apa Anda Membuat Keputusan Sebagai Seorang Pemimpin?

19 Februari 2024   16:19 Diperbarui: 19 Februari 2024   16:21 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

(3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin)

Saya Wastianingsih, CGP Angkatan 9 tahun 2023, dari SMK Pariwisata YAPPMI Jatibarang Kabupaten Indramayu, akan berefleksi mengaitkan materi-materi yang sudah dipelajari, baik di dalam modul 3.1. ataupun kaitannya dengan materi di modul lain.

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Pratap triloka Ki Hajar Dewantara yang dikenal dengan Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso dan Tut wuri handayani---Semboyan ini memiliki arti di depan memberi teladan, di tengah memberi motivasi dan di belakang memberikan dukungan. Pendidikan dan pengajaran berdasar Ki Hajar Dewantara ini dijadikan landasan kita para guru penggerak, terlebih dalam pengambilan keputusan.

Ing ngarso sung tulodo bisa dimaksudkan bahwa sebagai pemimpin kita harus memberi contoh. Pun dalam pengambilan keputusan. Tidak bisa kita mengambil keputusan yang bersifat otoriter dan sembarangan. Pemimpin harus memberi contoh kepada rekan maupun murid dalam penerapan pengambilan keputusan.

Ing madyo mangun karso atau di tengah memberi motivasi. Penerapannya terhadap kita sebagai pemimpin pembelajaran adalah ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran---memberikan motivasi kepada siswa sangatlah diperlukan, bahkan suatu keharusan. Biasanya pemberian motivasi dilakukan diawal pembelajaran ketika kita memimpin pembelajaran. Ing madyo mangun karso menurut Ki Hajar Dewantara juga dimana kita sebagai fasilitator yang memantau, memandu, memberikan fasilitas dan motivasi murid kita. Kita harus bisa memudarkan pandangan pengajaran yang terdahulu, yaitu teacher center.

Tut wuri handayani atau di belakang memberi dukungan. Sebagai pemimpin suatu instansi kita diharapkan bisa memberikan dukungan secara penuh kepada rekan atau bawahan kita. Dukungan yang kita berikan hendaknya tanpa memandang senioritas.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Jelas sangat berpengaruh. Nilai-nilai yang dimiliki dan tertanam pada seorang pemimpin akan sangat berpengaruh dalam keputusan yang diambilnya. Nilai-nilai yang baik akan menuntun paradigma atau prinsip pengambilan keputusan yang akan diambilnya.

Kebijaksanaan tersebut bersumber dari nilai yang dimiliki oleh seorang guru seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Nilai-nilai tersebut mempengaruhi guru dalam bersikap ketika menghadapi masalah dan mengambil keputusan dari kasus yang dihadapinya, baik dilema etika maupun bujukan moral.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Pengambilan keputusan yang akan kita ambil tentu bisa diefektifkan dengan kegiatan "coaching" yang telah dilakukan. Begitu efektifnya karena kita sebagai pencetus suatu keputusan akan di tata oleh prinsip-prinsip dalam proses "coaching" ini. Prinsip alur TIRTA merupakan kependekan dari Tujuan, Identifikasi masalah, Rencana aksi dan Tanggug jawab.

Prinsip alur tirta yang gunakan adalah prinsip yang tepat dalam proses coaching yang tentu akan bermuara pada pengambilan keputusan. Penggunaan proses kegiatan coaching yang sering akan membantu kita terbiasa menata dan mengambil keputusan secara tepat dan bisa mengembangkan potensi yang ada dalam diri--lewat strategi pemberian pertanyaan berbobot dan proses kreatif.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Seorang pemimpin harus bisa menggunakan strategi pengambilan keputusan yang baik. Aspek sosial emosional dari seorang pengambil keputusan mutlak diperlukan. Kesadaran penuh dan sadar akan konsekuensi dari setiap keputusan yang diambil akan berpengaruh besar dalam keberhasilan hasil keputusan tersebut.

Keputusan yang berkaitan dengan dilema etika tentu akan menguras pikiran dan tenaga bagi si pengambil keputusan. Dengan teknik yang ada pada aspek kompetensi emosional emosional, yaitu menarik nafas panjang dan menenangkan pikiran tentu akan berpengaruh pada tepat tidaknya keputusan yang akan diambil.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Hendaknya jika kita dihadapkan pada kasus yang berfokus pada masalah moral dan etika, maka penggunaan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, sehingga pendidik bisa mengambil keputusan yang tepat yang memiliki resiko yang sekecil-kecilnya.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Itulah mengapa didalam pengambilan keputusan ada beberapa paradigma, prinsip dan langkah-langkah yang dilalui. Pengambilan keputusan yang baik dan tepat akan mewujudkan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman yang ditimbulkan dari proses tersebut. Nilai-nilai kebajikan dan norma serta etika yang tertanam akan juga membuat lingkungan dimana kita bernaung akan selaras karena minimnya resiko dari hasil keputusan yang ada.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan dari setiap pengambilan keputusan pasti ada. Adanya sebuah paradigma yang melekat lama pada suatu institusi akan susah untuk kita geser atau ubah. Walaupun paradigma itu dirasa kurang sejalan dengan tujuan atau visi kita, yaitu berpihak pada murid. Yang kedua adalah adanya perasaan lain yang ikut andil dalam pertimbangan sebuah keputusan, misalnya rasa kasihan dan lain sebagainya, walaupun itu bertentangan dengan etika.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Kaitan antara pengambilan keputusan dalam pembelajaran dengan potensi murid-murid kita yang berbeda adalah mutlak harus berpihak pada murid. Pembelajaran KSE dan berdiferensiasi adalah solusi yang pada era ini mesti kita suguhkan ke murid-murid kita.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Dalam setiap proses pembelajaran kita--menemukan potensi murid-murid kita, paham akan bakat dan minat mereka, serta diawali dengan pendeteksian kesiapan belajar mereka---itu semua dilakukan untuk mencapai pembelajaran bermakna yang bisa mereka aplikasikan di masa depan. Proses-proses ini adalah hasil dari keputusan yang kita ambil dalam suatu pembelajaran.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Filosofi pendidikan dan pengajaran serta patrap triloka Ki Hajar Dewantara selaras dengan materi modul kali ini yaitu bagaimana suatu pembelajaran yang berpihak pada murid dan sistem among yang dicetuskan Ki Hajar Dewantara diapliaksikan di proses pembelajaran yang berkenaan dengan pengambilan keputusan.

Nilai dan peran guru penggerak juga diterapkan dalam strategi pengambilan keputusan yang diharapkan bisa mewujudkan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pembelajaran dengan penguatan kompetensi sosial emosional dan berdiferensiasi diaplikasikan dalam setiap pengambilan keputusan kita di kegiatan belajar mengajar di kelas. Tentunya dengan tetap melakukan kegiatan yang berpihak pada murid.

Proses coaching supervisi dalam akademik bisa melatih kita dalam pengambilan keputusan, baik yang berhubungan dengan dilema etika maupun bujukan moral.

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Setelah mempelajari modul ini saya lebih paham akan kasus-kasus yang termasuk dalam bujukan moral (kondisi benar lawan salah, berhubungan dengan aturan/hukum) dan dilema etika (kondisi benar lawan benar, terkadang menjadi dua sisi benar namun saling bertentangan).

Kita tentunya pasti akan dihadapkan pada posisi ini, namun penggunaan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan adalah cara atau prinsip yang efektif dalam menentukan keputusan mana yang tepat untuk diambil.

Hal yang diluar dugaan adalah adanya sekat tipis yang kadang membuat saya sulit membedakan antara bujukan moral dan dilema etika. Pada awal mempelajari modul ini saya merasa terjebak saat sedang menganalisis sebuah kasus terkait bujukan moral yang saya identifikasi sebagai dilema etika. Ketika kita dihadapkan pada sebuah kasus dan diharapkan mampu mengambil keputusan yang tepat maka kita perlu menggunakan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan sehingga kita bisa mengambil keputusan yang tepat dengan resiko yang sekecil-kecilnya dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi banyak orang.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah. Pada saat menjadi seorang wali kelas untuk salah satu siswa yang notabene akan dipertahankan di sekolah atau dipaksa dipindahkan, karena ada beberapa perilaku negatifnya yang tergolong kedalam dilema etika. Setelah mempelajari modul ini, ternyata saya menggunakan 2 prinsip pengambilan keputusan pada saat itu yaitu berpikir berbasis peraturan (rules-based thinking), dan berpikir berbasis rasa peduli (care-based thinking).

Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Jelas berubah menjadi lebih baik dalam pengambilan keputusan setelah mempelajari modul ini. Saya tidak lagi hanya menggunakan perasaan dan tata tertib atau peraturan dalam setiap pengambilan keputusan, tapi lebih ke penggunaan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Dengan mempelajari topik modul 3.1 saya menjadi lebih memahami jika dalam proses pengambilan sebuah keputusan perlu dilakukan dengan penggunaan prinsip dan paradigma yang jelas dan runtut.

Mempelajari modul ini memudahkan arah dan tujuan pengambilan keputusan agar tidak membuat kita terjebak dalam kondisi yang salah yang membuat pengambilan keputusan yang tidak tepat. Jadi mempelajari topik modul ini bagi saya sebagai seorang individu dan seorang pemimpin sangatlah penting.

Demikian refleksi saya terkait Koneksi Antarmateri modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin.

Semoga bermanfaat.

Salam Guru Penggerak: Tergerak, Bergerak, Menggerakkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun