Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

100 Tahun Pramoedya Ananta Toer, Mengapa Karyanya Tetap Relevan Hingga Kini?

2 Februari 2025   21:28 Diperbarui: 2 Februari 2025   21:33 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pramoedya Ananta Toer. | KOMPAS/LASTI KURNIA via Kompas.com

Tahun 2025 menandai 100 tahun kelahiran Pramoedya Ananta Toer, seorang penulis yang dianggap sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah sastra Indonesia. 

Karya-karyanya yang mendalam dan penuh makna terus relevan hingga kini, bahkan setelah beberapa dekade sejak pertama kali diterbitkan.

Pramoedya Ananta Toer, atau yang lebih dikenal dengan nama Pramoedya, lahir pada tanggal 6 Februari 1925 di Blora, Jawa Tengah. 

Ia adalah seorang penulis yang produktif dan menghasilkan banyak karya sastra, termasuk novel, cerpen, esai, dan puisi. 

Beberapa karyanya yang paling terkenal antara lain "Bumi Manusia", "Anak Semua Bangsa", "Jejak Langkah", dan "Rumah Kaca".

Salah satu alasan mengapa karya-karya Pramoedya tetap relevan hingga kini adalah karena tema-tema yang diangkatnya dalam karya-karyanya. 

Pramoedya seringkali mengangkat tema-tema yang berkaitan dengan kemanusiaan, keadilan, dan perjuangan melawan penindasan. 

Tema-tema ini masih sangat relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini, di mana masih banyak terjadi ketidakadilan dan penindasan.

Di samping itu, karya-karya Pramoedya juga ditulis dengan gaya bahasa yang khas dan kuat. 

Ia mampu menggambarkan karakter-karakter dalam karyanya dengan sangat hidup dan meyakinkan. 

Hal ini membuat pembaca dapat merasakan emosi dan pengalaman yang dialami oleh karakter-karakter tersebut.

Tak hanya itu, karya-karya Pramoedya juga memiliki nilai sejarah yang tinggi. 

Ia seringkali menggambarkan kondisi masyarakat Indonesia pada masa lalu, terutama pada masa penjajahan Belanda dan Orde Baru. 

Melalui karya-karyanya, pembaca dapat belajar lebih banyak tentang sejarah Indonesia dan memahami bagaimana kondisi masyarakat pada masa itu.

Salah satu contoh karya Pramoedya yang sangat relevan hingga kini adalah novel "Bumi Manusia". 

Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang pemuda pribumi bernama Minke pada masa penjajahan Belanda. 

Minke adalah seorang yang cerdas dan berani, namun ia harus menghadapi berbagai macam diskriminasi dan ketidakadilan karena statusnya sebagai pribumi.

Melalui tokoh Minke, Pramoedya ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya perjuangan melawan segala bentuk penindasan. 

Pesan ini masih sangat relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini, di mana masih banyak terjadi diskriminasi dan ketidakadilan.

Selain "Bumi Manusia", karya-karya Pramoedya yang lain juga memiliki pesan-pesan yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. 

Misalnya, dalam novel "Anak Semua Bangsa", Pramoedya ingin mengajak pembaca untuk berpikir kritis dan tidak mudah menerima segala sesuatu yang diberikan oleh penguasa.

Karya-karya Pramoedya Ananta Toer adalah warisan yang tak ternilai harganya bagi bangsa Indonesia. 

Melalui karya-karyanya, ia telah memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan sastra dan pemikiran di Indonesia. 

Karya-karyanya akan terus hidup dan relevan hingga generasi mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun