Privasi anak adalah hak yang harus dihormati. Setiap anak berhak atas ruang privasi dan perlindungan dari eksploitasi. Membagikan terlalu banyak informasi tentang anak di media sosial dapat membuatnya rentan terhadap berbagai risiko, seperti penculikan, cyberbullying, dan eksploitasi seksual.Â
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk bijaksana dalam memilih apa yang akan dibagikan dan bagaimana cara membagikannya. Dengan melindungi privasi anak, kita membantu mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan mandiri.
Komunitas online memiliki potensi besar untuk menjadi sumber dukungan dan inspirasi bagi orang tua. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, komunitas online juga dapat menjadi tempat penyebaran informasi yang tidak akurat, perbandingan sosial yang tidak sehat, dan bahkan perundungan.Â
Dengan mengelola emosi kita sendiri dan berinteraksi dengan orang lain secara sopan dan santun, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan komunitas online yang positif dan mendukung.
Menuju Sharenting yang Lebih Sehat dan Berdampak
Dari sekadar berbagi momen kebahagiaan, sharenting telah berevolusi menjadi sebuah fenomena sosial yang kompleks. Di tengah gemerlapnya dunia digital, kita perlu menggali lebih dalam makna di balik setiap unggahan foto dan video anak-anak kita.Â
Sharenting yang sehat bukanlah sekadar memamerkan pencapaian, melainkan tentang membangun koneksi yang autentik, melindungi privasi anak, dan menginspirasi komunitas online yang positif.
Salah satu kunci menuju sharenting yang lebih sehat adalah dengan memahami dampak psikologis dari setiap tindakan kita di dunia maya. Setiap like, komentar, atau pesan yang kita terima dapat memicu berbagai emosi, baik positif maupun negatif.Â
Ketika kita terlalu fokus pada pengakuan dan validasi dari orang lain, kita rentan mengalami kecemasan dan perasaan tidak cukup baik. Oleh karena itu, penting untuk membangun rasa percaya diri yang kuat dan tidak menggantungkan kebahagiaan kita pada persetujuan orang lain.
Kemudian, kita juga perlu mempertimbangkan dampak jangka panjang dari sharenting terhadap anak-anak kita. Informasi yang kita bagikan di media sosial dapat dengan mudah diakses oleh orang yang tidak kita kenal, dan ini dapat menimbulkan risiko keamanan dan privasi.Â
Oleh karena itu, kita perlu bijaksana dalam memilih konten yang akan kita bagikan dan selalu mengutamakan kepentingan terbaik anak-anak kita.