Keempat, kesetaraan ini dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Dengan meningkatkan kualitas angkot, secara tidak langsung kita juga mendorong peningkatan ekonomi para pengemudi dan pemilik angkot. Angkot yang nyaman dan bersih akan lebih diminati oleh penumpang, sehingga pendapatan para pengemudi pun akan meningkat.Â
Di samping itu, peningkatan kualitas angkot juga dapat menarik minat investor untuk berinvestasi di sektor transportasi.
Kelima, kesetaraan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengembangkan transportasi publik yang berkelanjutan. Pemerintah telah banyak berinvestasi untuk membangun infrastruktur transportasi yang modern, seperti jalan tol, kereta api cepat, dan terminal bus.Â
Namun, upaya tersebut akan menjadi sia-sia jika tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas angkot sebagai moda transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat.
Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan kesetaraan ini?
Pertama, pemerintah perlu membuat regulasi yang lebih ketat terkait standar kelayakan angkot. Regulasi ini harus mencakup aspek teknis, seperti kondisi kendaraan, hingga aspek non-teknis, seperti perilaku pengemudi.
Kedua, perlu ada program peremajaan angkot secara bertahap. Pemerintah dapat memberikan insentif bagi pemilik angkot yang bersedia mengganti kendaraannya dengan yang baru dan lebih ramah lingkungan.
Ketiga, perlu ada upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan angkot. Masyarakat dapat dilibatkan dalam program-program sosialisasi dan edukasi.
Keempat, perlu ada kerja sama yang baik antara pemerintah, pengusaha angkot, dan masyarakat. Semua pihak harus memiliki komitmen yang sama untuk mewujudkan transportasi publik yang lebih baik.
Dengan upaya bersama, kita dapat mewujudkan kesetaraan antara terminal yang modern dan angkot sebagai moda transportasi publik. Hal ini akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat, baik dari segi kenyamanan, keselamatan, maupun ekonomi.
Kesimpulan