Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hukuman Rendah, Koruptor Betah: Pentingnya Sekolah Antirasuah?

7 Januari 2025   06:27 Diperbarui: 7 Januari 2025   06:27 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja ini bisa menghambat proses pemulihan kerugian negara dan membuat masyarakat semakin geram. Fenomena ini menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem pengawasan terhadap narapidana, terutama bagi mereka yang memiliki kekuasaan dan uang.

Lalu, apa dampak dari kenyamanan di penjara bagi para koruptor?

Pertama, hal ini dapat mengurangi efek jera. Jika hukuman penjara tidak memberikan rasa sakit yang cukup, maka para koruptor tidak akan takut untuk mengulangi perbuatannya.

Kedua, kenyamanan di penjara dapat memperkuat jaringan korupsi. Dalam penjara, para koruptor dapat menjalin hubungan dengan narapidana lain yang memiliki kepentingan yang sama, sehingga mempermudah mereka untuk melakukan tindak pidana korupsi setelah bebas.

Ketiga, kenyamanan di penjara dapat merusak citra penegakan hukum. Ketika masyarakat melihat bahwa koruptor hidup nyaman di penjara, maka kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan akan semakin menurun.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan berbagai upaya.

Pertama, perlu dilakukan reformasi sistem pemasyarakatan. Lembaga pemasyarakatan harus dikelola dengan lebih baik, sehingga tidak ada lagi narapidana yang dapat hidup mewah.

Kedua, perlu dilakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap narapidana, terutama bagi mereka yang memiliki potensi untuk melakukan tindak pidana korupsi.

Ketiga, perlu dilakukan upaya untuk memutus jaringan korupsi yang ada di dalam penjara.

Pendidikan Antirasuah: Investasi untuk Masa Depan

Pendidikan antirasuah atau anti korupsi bukan sekadar materi dalam kurikulum, melainkan transformasi budaya yang harus dimulai dari lingkungan terdekat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun