Lalu, keterbatasan informasi mengenai produk berkelanjutan dan praktik hidup ramah lingkungan juga menjadi kendala. Banyak Gen Z yang kesulitan menemukan produk yang sesuai dengan nilai-nilai YONO atau tidak tahu bagaimana memulai gaya hidup yang lebih berkelanjutan.
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat sejumlah peluang yang menjanjikan. Pertumbuhan kesadaran akan isu lingkungan dan sosial telah menciptakan pasar yang semakin besar untuk produk dan layanan berkelanjutan.Â
Banyak bisnis yang mulai menawarkan produk ramah lingkungan dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. Selain itu, perkembangan teknologi juga memudahkan Gen Z untuk mengadopsi gaya hidup YONO.Â
Aplikasi-aplikasi yang dirancang untuk membantu mengelola keuangan, melacak konsumsi, dan menemukan produk berkelanjutan semakin banyak tersedia.
Peluang lainnya adalah munculnya komunitas dan gerakan yang mendukung gaya hidup berkelanjutan. Gen Z dapat bergabung dengan komunitas-komunitas ini untuk berbagi pengalaman, mendapatkan inspirasi, dan membangun jaringan sosial yang lebih luas.Â
Media sosial juga menjadi platform yang efektif untuk menyebarkan pesan positif tentang gaya hidup YONO dan menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak mereka.
Kesimpulan
Generasi Z telah menunjukkan bahwa mereka bukan hanya generasi yang konsumtif, tetapi juga generasi yang cerdas, peduli, dan bertanggung jawab.Â
Peralihan dari YOLO ke YONO membuktikan bahwa Gen Z siap menjadi pemimpin masa depan yang mampu membangun kehidupan yang lebih baik bagi diri sendiri dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H