Dengan memiliki lebih sedikit barang untuk dikelola, Gen Z dapat fokus pada hal-hal yang lebih penting dalam hidup, seperti hubungan interpersonal dan pengembangan diri. Kemudian, YONO juga mendorong Gen Z untuk lebih menghargai pengalaman daripada barang material.Â
Perjalanan, hobi, dan waktu yang dihabiskan bersama orang terkasih memberikan kepuasan yang lebih mendalam dibandingkan dengan membeli barang-barang mewah.
Implementasi YONO dalam kehidupan sehari-hari Gen Z sangatlah beragam. Mulai dari memilih transportasi umum atau bersepeda untuk mengurangi emisi karbon, hingga memasak di rumah dengan bahan-bahan segar untuk mengurangi limbah makanan.Â
Gen Z juga kreatif dalam mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti menggunakan produk-produk bekas, memperbaiki barang yang rusak, atau berpartisipasi dalam kegiatan komunitas.Â
Di samping itu, banyak Gen Z yang aktif dalam gerakan-gerakan sosial yang mendukung keberlanjutan, seperti kampanye mengurangi penggunaan plastik atau mendukung pertanian organik.
Implementasi YONO dalam Kehidupan Sehari-hari Gen Z
Implementasi YONO dalam kehidupan sehari-hari Gen Z telah membawa angin segar dalam lanskap konsumsi. Generasi ini semakin cerdas dalam memilih produk dan layanan.Â
Alih-alih tergiur oleh iklan dan tren semata, mereka kini lebih fokus pada nilai jangka panjang dan dampak sosial dari setiap pembelian. Fashion berkelanjutan, misalnya, menjadi tren di kalangan Gen Z.Â
Mereka lebih memilih pakaian yang dibuat dari bahan organik, mendukung merek lokal, atau bahkan membuat pakaian mereka sendiri.Â
Selain itu, dalam hal makanan, Gen Z semakin tertarik pada konsep farm-to-table, mengurangi konsumsi daging, dan memilih makanan organik.
Lingkungan rumah juga menjadi kanvas bagi Gen Z untuk menerapkan prinsip YONO. Mereka menciptakan ruang hidup yang minimalis namun fungsional, dengan perabotan yang berkualitas dan tahan lama.Â