Dampaknya, kualitas kampanye mereka dapat terpengaruh dan mengurangi efektivitas dalam menyampaikan visi dan misi kepada masyarakat.
Lalu, pertanyaan selanjutnya adalah siapa yang diuntungkan dengan penghapusan presidential threshold? Partai politik besar dengan mesin politik yang solid tentu akan lebih mudah dalam mengusung calon presiden.Â
Mereka memiliki jaringan partai yang luas, sumber daya finansial yang memadai, serta pengalaman dalam mengelola kampanye.Â
Dengan demikian, partai besar akan semakin dominan dalam peta politik nasional dan dapat menghambat pertumbuhan partai-partai politik baru.
Selain itu, kelompok kepentingan tertentu juga berpotensi diuntungkan dengan penghapusan presidential threshold.Â
Mereka dapat dengan mudah membiayai pencalonan calon yang sejalan dengan kepentingan mereka, tanpa harus terikat dengan partai politik tertentu.Â
Sehingga, dapat meningkatkan pengaruh kelompok kepentingan dalam pengambilan keputusan politik dan mengurangi akuntabilitas pemerintah terhadap kepentingan publik.
Penghapusan presidential threshold merupakan kebijakan yang kompleks dengan potensi dampak positif dan negatif.Â
Di satu sisi, kebijakan ini dapat memperkuat demokrasi dengan memberikan lebih banyak pilihan kepada rakyat.Â
Namun, di sisi lain, kebijakan ini juga dapat memicu berbagai masalah seperti fragmentasi suara, munculnya calon independen yang tidak siap, dominasi partai besar, dan meningkatnya pengaruh kelompok kepentingan.
Untuk meminimalisir dampak negatif dari penghapusan presidential threshold, perlu dilakukan beberapa langkah mitigasi. Salah satunya adalah dengan memperketat syarat pencalonan presiden, baik dari segi persyaratan administratif maupun kualifikasi calon.Â