Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Entrepreneur Muda: Antara Hustler, Go-Getter, atau Jebakan Kepasifan

2 Januari 2025   16:46 Diperbarui: 2 Januari 2025   16:46 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Pengusaha Muda. | Image by Freepik/master1305

Go-getter juga memiliki kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan orang lain di sekitarnya. Mereka adalah pemimpin yang inspiratif dan mampu membangun tim yang solid.

Namun, menjadi seorang go-getter juga memiliki tantangan tersendiri. Terkadang, semangat yang terlalu tinggi dapat membuat seseorang menjadi terlalu terburu-buru dan mengambil keputusan yang kurang matang. 

Di samping itu, go-getter juga perlu belajar untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional agar tidak mengalami burnout.

Jebakan Kepasifan: Musuh Utama Entrepreneur

Jebakan kepasifan adalah musuh terbesar bagi setiap individu yang bercita-cita membangun bisnisnya sendiri. 

Ketika semangat membara untuk memulai sesuatu mulai redup, digantikan oleh keraguan dan penundaan, maka langkah menuju kesuksesan pun menjadi semakin sulit. 

Kepasifan seringkali muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari ketakutan akan kegagalan, kurangnya kepercayaan diri, hingga kesulitan dalam mengambil keputusan. 

Para pelaku bisnis yang terperangkap dalam kepasifan akan cenderung menunda-nunda pekerjaan, mencari alasan untuk tidak bertindak, atau bahkan menyerah sebelum benar-benar mencoba.

Salah satu penyebab utama kepasifan adalah kurangnya tujuan yang jelas. Tanpa tujuan yang spesifik dan terukur, sulit bagi seseorang untuk merasa termotivasi dan terarah. 

Tujuan yang jelas akan memberikan kita fokus dan semangat untuk terus bergerak maju, bahkan ketika menghadapi tantangan. 

Lalu, kurangnya perencanaan yang matang juga dapat memicu kepasifan. Ketika kita tidak memiliki rencana yang jelas, kita akan merasa kebingungan dan tidak tahu harus memulai dari mana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun