Dalam jangka panjang, fenomena ini berpotensi mengubah lanskap dunia kerja secara signifikan. Perusahaan perlu beradaptasi dengan ekspektasi generasi Z yang lebih menekankan pada keseimbangan kerja-hidup, fleksibilitas, dan makna dalam pekerjaan.Â
Model kerja tradisional yang kaku dan berorientasi pada tugas mungkin perlu diubah untuk mengakomodasi preferensi generasi muda.Â
Di samping itu, perusahaan juga perlu lebih memperhatikan kesehatan mental karyawan, menyediakan program-program yang mendukung kesejahteraan karyawan, dan menciptakan budaya kerja yang lebih inklusif dan beragam.
Secara keseluruhan, fenomena Gen Z yang berada di antara "quiet quitting" dan "overachieving" merupakan tantangan sekaligus peluang bagi dunia kerja.Â
Dengan memahami kebutuhan dan aspirasi generasi muda, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif, inovatif, dan menarik bagi talenta-talenta terbaik.
Kesimpulan
Generasi Z, dengan karakteristik uniknya yang menggabungkan ambisi dan keinginan akan keseimbangan hidup, telah membawa perubahan signifikan dalam dunia kerja. Fenomena "quiet quitting" dan "overachieving" menjadi cerminan dari kompleksitas generasi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H