Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sampah, Cerminan Karakter Sebuah Bangsa: Yuk, 2025 Rame-Rame Mengompos dari Rumah

31 Desember 2024   06:11 Diperbarui: 31 Desember 2024   06:11 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Membuat kompos. | Image by Freepik

Pernahkah Anda memperhatikan tumpukan sampah di sudut jalan atau di tempat pembuangan akhir? Lebih dari sekadar tumpukan barang bekas, sampah adalah cerminan bagaimana kita sebagai individu dan sebagai sebuah bangsa menghargai lingkungan. 

Setiap sampah yang kita buang adalah sebuah pernyataan tentang nilai-nilai yang kita anut.

Indonesia, dengan kekayaan alam yang melimpah, seharusnya menjadi contoh bagi negara lain dalam pengelolaan sampah. Namun, kenyataan pahit menunjukkan bahwa masalah sampah masih menjadi tantangan besar yang harus kita hadapi bersama. 

Tumpukan sampah yang menggunung, pencemaran lingkungan, dan dampak negatif terhadap kesehatan adalah beberapa masalah yang timbul akibat pengelolaan sampah yang tidak baik.

Mengapa Mengompos Penting?

Mengompos bukan sekadar kegiatan membuang sampah organik, melainkan sebuah investasi bagi masa depan. Pupuk kompos yang dihasilkan kaya akan nutrisi alami yang dibutuhkan tanaman, sehingga kita bisa mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. 

Proses pengomposan juga membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air, dan menciptakan ekosistem mikroorganisme yang sehat. 

Dengan mengompos, kita turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mewujudkan pertanian berkelanjutan.

Setiap individu memiliki peran penting dalam mengatasi masalah sampah. Dimulai dari hal kecil seperti mengompos di rumah, kita dapat menginspirasi orang-orang di sekitar kita untuk turut serta. 

Bisa kita bayangkan, jika seluruh rumah tangga di Indonesia memiliki komposter sendiri, maka jumlah sampah organik yang berakhir di TPA akan berkurang drastis. Selain itu, kita juga bisa menghemat biaya pengeluaran rumah tangga karena tidak perlu membeli pupuk kimia lagi.

Untuk itu, mari kita targetkan tahun 2025 sebagai tahun di mana kebiasaan mengompos sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun