Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Mahasiswa Bela Hak-Hak Rakyat Kecil di Tengah Gejolak PPN 12 Persen

28 Desember 2024   09:18 Diperbarui: 28 Desember 2024   09:24 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi muda melalui mahasisws berharap agar pemerintah dapat membatalkan kebijakan kenaikan PPN dan mencari solusi alternatif yang lebih adil dan berkelanjutan. Mereka juga berharap agar pemerintah lebih terbuka terhadap aspirasi masyarakat, terutama kaum muda, dalam pengambilan keputusan. 

Namun, perjalanan menuju perubahan tidaklah mudah. Tantangan yang dihadapi generasi muda sangatlah besar. Mereka harus terus bersatu, solid, dan konsisten dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Selain itu, mereka juga perlu membangun sinergi dengan berbagai elemen masyarakat lainnya untuk menciptakan perubahan yang lebih besar.

Peran media sosial juga sangat krusial dalam memperkuat suara generasi muda. Melalui platform digital, mereka dapat menyebarkan informasi, menggalang dukungan, dan membangun kesadaran kolektif. Namun, di sisi lain, media sosial juga rentan terhadap manipulasi dan disinformasi. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk selalu kritis dalam mengonsumsi informasi dan memverifikasi kebenaran setiap berita yang beredar.

Selain aksi demonstrasi, generasi muda juga dapat berkontribusi dalam mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi bangsa. Mereka dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial, seperti memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya literasi keuangan dan kewarganegaraan. Dengan cara ini, generasi muda tidak hanya menjadi pihak yang kritis, tetapi juga menjadi bagian dari solusi.

Pemerintah pun memiliki peran yang sangat penting dalam merespon aspirasi generasi muda. Pemerintah perlu membuka ruang dialog yang lebih luas dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan yang telah diambil dan melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

Dalam konteks yang lebih luas, aksi penolakan kenaikan PPN 12% oleh BEM SI dapat menjadi momentum bagi lahirnya gerakan sosial yang lebih besar. Gerakan ini dapat menyuarakan berbagai isu sosial lainnya, seperti ketidakadilan, korupsi, dan kerusakan lingkungan. Dengan demikian, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Kesimpulan

Aksi penolakan kenaikan PPN 12% oleh BEM SI adalah bukti nyata bahwa generasi muda Indonesia memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masa depan bangsa. Mereka tidak ingin masa depan mereka tergadaikan oleh kebijakan yang tidak adil. Semoga suara mereka didengar dan pemerintah dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, terutama generasi muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun