Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merdeka dan Fleksibel: Potret Hidup Tukang Cukur Keliling

24 Desember 2024   07:01 Diperbarui: 24 Desember 2024   07:01 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Odoy yang telah 40 tahun menjadi tukang cukur keliling di Jakarta. | TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA

Mereka mengingatkan kita bahwa masih ada cara lain untuk menjalani hidup, yaitu dengan cara yang lebih sederhana, lebih dekat dengan alam, dan lebih bermakna.

Kehidupan mereka mengajarkan kita untuk menghargai setiap momen, menjalin hubungan yang tulus dengan sesama, dan selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan.

Dalam era digital yang serba cepat, di mana banyak orang terjebak dalam rutinitas yang monoton dan persaingan yang ketat, kisah tukang cukur keliling menjadi oase penyegar.

Mereka mengingatkan kita bahwa masih ada cara lain untuk menjalani hidup, yaitu dengan cara yang lebih sederhana, lebih dekat dengan alam, dan lebih bermakna.

Kehidupan mereka mengajarkan kita untuk menghargai setiap momen, menjalin hubungan yang tulus dengan sesama, dan selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan.

Kesimpulan

Profesi tukang cukur keliling lebih dari sekadar memotong rambut. Di balik gunting dan cermin, tersimpan filosofi hidup yang mendalam tentang kemerdekaan, fleksibilitas, dan kepuasan.

Mereka mengajarkan kita bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dari materi atau status sosial, melainkan dari kemampuan untuk menjalani hidup dengan bahagia dan bermanfaat bagi sesama.

Kehidupan mereka yang sederhana namun kaya makna menginspirasi kita untuk lebih menghargai proses, menjalin hubungan yang tulus, dan selalu optimis menatap masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun