Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merdeka dan Fleksibel: Potret Hidup Tukang Cukur Keliling

24 Desember 2024   07:01 Diperbarui: 24 Desember 2024   07:01 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Odoy yang telah 40 tahun menjadi tukang cukur keliling di Jakarta. | TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA

Dalam hiruk pikuk kehidupan modern, di mana rutinitas dan jadwal yang padat seringkali membatasi gerak, ada satu profesi yang menawarkan kebebasan yang tak ternilai yakni tukang cukur keliling.

Dengan gunting di tangan dan tas peralatan sederhana, mereka menjelajahi jalanan, membawa serta layanan potong rambut langsung ke depan pintu rumah pelanggan.

Kehidupan sebagai tukang cukur keliling jauh dari kata monoton. Setiap hari adalah petualangan baru. Mereka tidak terikat oleh ruang dan waktu yang kaku.

Jika hari ini mereka memutuskan untuk memotong rambut di kawasan perumahan, esok hari mereka bisa saja berpindah ke pasar tradisional atau bahkan ke desa-desa terpencil. 

Fleksibilitas inilah yang menjadi daya tarik utama dari profesi ini.

Bayangkan saja, bangun tidur di pagi hari, menikmati secangkir kopi, lalu dengan santai merapikan peralatan dan berangkat.

Sepanjang perjalanan, mereka bisa menikmati pemandangan kota, menyapa tetangga, atau bahkan mampir ke warung kopi untuk sekedar berbincang.

Sesampainya di tujuan, mereka langsung disambut hangat oleh pelanggan yang sudah menanti.

Namun, di balik kebebasan yang mereka nikmati, tukang cukur keliling juga menghadapi tantangan tersendiri.

Cuaca yang tidak menentu, lalu lintas yang padat, hingga persaingan dengan salon-salon modern adalah beberapa hal yang harus mereka hadapi.

Selain itu, mereka juga harus pandai beradaptasi dengan berbagai jenis pelanggan dan permintaan yang beragam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun