Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gerobak Rongsok "Sedang Solat": Kisah Inspiratif dan Iman di Balik Tumpukan Sampah

15 Desember 2024   11:41 Diperbarui: 15 Desember 2024   11:41 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mentari pagi mulai mengintip dari balik perbukitan Bandung, menyinari jalanan Cisaranten Kulon Cingised, Arcamanik.

Di tengah hiruk pikuk kota yang perlahan bangun, ada satu sosok yang sudah memulai harinya sejak subuh.

Dialah Kang Atep, seorang perongsok berusia 36 tahun yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pemandangan di kawasan ini.

Setiap hari, Kang Atep mendorong gerobak rongsoknya yang sudah lusuh.

Gerobak itu tak hanya berisi tumpukan botol plastik, kardus bekas, dan logam rongsokan, tetapi juga menyimpan kisah hidup seorang manusia yang penuh perjuangan.

Di balik wajahnya yang terbakar matahari dan tangannya yang kasar, tersimpan semangat juang yang tak pernah padam.

Kang Atep memulai aktivitasnya sejak selesai salat subuh.

Dengan cekatan, ia menyusuri jalanan, gang-gang kecil, dan pemukiman penduduk, mengumpulkan segala sesuatu yang masih bernilai guna.

Setiap benda yang ia temukan, baginya adalah rezeki yang harus disyukuri.

Ada hal unik yang menarik perhatian saya pada gerobak rongsok Kang Atep. Di bagian depan gerobak, tergantung sebuah kertas kardus bekas berukuran 30x10 cm.

Tertulis dengan jelas dan tegas, "Sedang Solat".

Tulisan sederhana itu seolah menjadi sebuah pengingat bagi siapa saja yang melihatnya, tentang pentingnya menunaikan ibadah di tengah kesibukan mencari nafkah.

Penasaran dengan makna di balik tulisan tersebut, saya pun menghampiri Kang Atep.

Dengan ramah, ia menceritakan alasan di balik tulisan itu.

"Oh, itu saya tulis sendiri," ujarnya sambil tersenyum.

"Itu buat ngingetin saya, biar sesibuk apapun, kalau udah waktunya solat, ya harus segera solat. Jangan sampai lupa sama kewajiban sebagai seorang muslim." ucap Kang Atep.

Kang Atep melanjutkan, "Kadang kalau lagi asyik nyari rongsok, lupa waktu. Makanya saya tulis itu, biar jadi pengingat. Selain itu, biar orang-orang yang lewat juga inget buat solat." jelasnya lagi.

Dari perbincangan dengan Kang Atep, saya semakin terkesan dengan sosoknya.

Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, ia tetap istiqomah menjalankan ibadah. Ia mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat.

Gerobak rongsok "Sedang Solat" lebih dari sekadar sebuah gerobak biasa. Ia adalah simbol perjuangan, keikhlasan, dan keimanan.

Kisah Kang Atep menginspirasi kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan, serta senantiasa mengingat Allah dalam setiap keadaan.

Makna di Balik Tulisan "Sedang Solat"

Tulisan "Sedang Solat" pada gerobak Kang Atep ternyata menyimpan makna yang begitu dalam. Bagi Kang Atep, tulisan tersebut bukan hanya sekedar pengingat untuk dirinya sendiri, tetapi juga sebuah pesan bagi orang lain. Ia ingin mengajak kita semua untuk selalu memprioritaskan ibadah di tengah kesibukan hidup.

Dalam kesederhanaan hidupnya, Kang Atep telah memberikan contoh yang inspiratif bagi kita semua. Ia mengajarkan kita tentang pentingnya bekerja keras, bersyukur, dan tidak pernah melupakan kewajiban agama. Kisah Kang Atep juga mengingatkan kita bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari harta benda, tetapi dari ketenangan hati dan kepuasan atas apa yang kita miliki.

Pesan Moral

Dari kisah Kang Atep, kita dapat mengambil beberapa pesan moral, antara lain:

Pentingnya bekerja keras: Kang Atep tidak pernah menyerah dalam mencari nafkah untuk keluarganya. Ia selalu berusaha sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang dicintainya.

Bersyukur atas nikmat Allah: Meski hidup sederhana, Kang Atep selalu bersyukur atas segala rezeki yang diterimanya. Ia tidak pernah mengeluh dan selalu optimis menghadapi hidup.

Memprioritaskan ibadah: Dalam kesibukannya, Kang Atep tidak pernah melupakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Ia selalu menyempatkan waktu untuk sholat dan beribadah kepada Allah SWT.

Memberi inspirasi bagi orang lain: Kisah Kang Atep dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk hidup lebih baik. Ia mengajarkan kita tentang arti kehidupan yang sebenarnya.

Ajakan untuk Berbagi

Kisah Kang Atep ini tentu menggugah hati kita untuk berbagi. Mungkin kita bisa membantu Kang Atep dengan cara memberikan sumbangan berupa barang bekas yang masih layak pakai, atau dengan memberikan dukungan moral. Mari kita bersama-sama membantu sesama yang membutuhkan.

Kesimpulan

Di balik gerobak rongsok yang penuh sesak, terdapat kisah inspiratif tentang seorang manusia yang sederhana namun kaya akan nilai-nilai luhur. 

Kang Atep mengajarkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada materi, tetapi pada keikhlasan dan ketaatan kita kepada Allah SWT. 

Semoga kisah Kang Atep dapat menginspirasi kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun