Inisiatif pemerintah untuk memasukkan susu ikan ke dalam program makan bergizi gratis merupakan langkah maju yang patut diapresiasi.Â
Kandungan protein tinggi dan nutrisi penting lainnya dalam susu ikan sangat berpotensi meningkatkan status gizi anak-anak Indonesia, terutama di daerah yang masih menghadapi masalah stunting.Â
Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada pengawasan yang ketat terhadap seluruh proses produksi dan distribusi.
Mengapa Pengawasan Begitu Penting?
Bayangkan jika susu ikan yang diberikan kepada anak-anak tidak memenuhi standar kualitas, mengandung kontaminan berbahaya, atau bahkan sudah melewati masa kadaluarsa.Â
Dampaknya akan sangat buruk bagi kesehatan anak-anak, mulai dari gangguan pencernaan hingga masalah kesehatan jangka panjang.Â
Selain itu, pengawasan yang lemah juga dapat memicu munculnya praktik kecurangan seperti pengoplosan produk atau penyaluran susu ikan ke pihak yang tidak berhak.
Pengawasan yang ketat akan memastikan bahwa susu ikan yang diberikan kepada anak-anak adalah produk yang aman, bergizi, dan berkualitas.Â
Proses produksi harus dilakukan di bawah pengawasan yang ketat, mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengolahan, hingga pengemasan. Semua tahap produksi harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.Â
Fasilitas produksi juga harus memenuhi persyaratan sanitasi dan keamanan pangan. Peralatan yang digunakan harus bersih dan terkalibrasi dengan baik.
Tidak hanya proses produksi, distribusi susu ikan juga harus diawasi secara ketat. Susu ikan harus didistribusikan melalui rantai dingin untuk menjaga kualitas produk.Â