Dokumentasi yang lengkap dan terperinci adalah kunci dalam sistem pengawasan yang efektif. Setiap tahap proses produksi, distribusi, hingga penyimpanan harus didokumentasikan dengan baik.Â
Dokumen-dokumen ini meliputi catatan suhu, hasil uji laboratorium, sertifikat halal, dan izin edar. Dokumentasi yang terorganisir akan memudahkan dalam melacak asal-usul produk, mengidentifikasi potensi masalah, dan melakukan evaluasi program.Â
Selain itu, transparansi informasi juga sangat penting. Pemerintah perlu secara berkala mempublikasikan hasil pengawasan dan mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran yang terjadi.
Kerjasama multisektor adalah kunci keberhasilan pengawasan. Pemerintah, produsen, distributor, akademisi, masyarakat sipil, dan lembaga swadaya masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan kualitas dan keamanan susu ikan.Â
Pemerintah berperan dalam menetapkan regulasi, melakukan pengawasan, dan memberikan insentif kepada produsen yang memenuhi standar. Produsen bertanggung jawab untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan aman.Â
Distributor harus memastikan bahwa produk sampai ke konsumen dalam kondisi yang baik.Â
Akademisi dapat memberikan masukan ilmiah terkait dengan standar kualitas dan keamanan pangan. Masyarakat sipil dapat berperan sebagai pengawas masyarakat dan melaporkan jika menemukan adanya penyimpangan.
Dengan pengawasan yang ketat dan melibatkan berbagai pihak, program makan gratis dengan susu ikan dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang optimal bagi anak-anak Indonesia.
Langkah-langkah Konkret
Penetapan standar kualitas yang komprehensif menjadi fondasi utama dalam pengawasan susu ikan. Standar ini harus mencakup aspek fisik, kimia, dan mikrobiologis produk, serta persyaratan terkait proses produksi dan pengemasan.
Selain itu, diperlukan sistem pelabelan yang jelas dan mudah dipahami oleh konsumen, sehingga mereka dapat dengan mudah membedakan produk susu ikan yang memenuhi standar dengan yang tidak. Kerjasama lintas sektoral juga menjadi kunci keberhasilan pengawasan.Â