Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ujian Nasional: Akankah Kenaikan PPN 12% Bangkitkan atau Robohkan Negeri?

20 November 2024   09:46 Diperbarui: 20 November 2024   12:36 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang menjual telur di Pasar Simpang Limun, Medan, Sumut, Selasa (29/3/2022). Kenaikan PPN mengurangi daya beli masyarakat.| KOMPAS/NIKSON SINAGA

Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% adalah sebuah keputusan strategis yang diambil pemerintah dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan negara dan mendanai berbagai program pembangunan. Namun, di balik tujuan mulia tersebut, terdapat kekhawatiran yang mendalam mengenai dampaknya terhadap masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di lapisan bawah.

Dampak Langsung terhadap Masyarakat

Dampak langsung kenaikan PPN terhadap masyarakat sangat terasa, terutama bagi mereka yang berada di lapisan bawah. Kenaikan harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan telur secara otomatis mengurangi daya beli masyarakat. 

Hal ini memaksa banyak keluarga untuk mengurangi porsi makan atau bahkan mengganti makanan bergizi dengan makanan yang lebih murah namun kurang sehat. Selain itu, kenaikan harga transportasi umum juga membebani anggaran keluarga, terutama bagi mereka yang bekerja jauh dari rumah.

Bagi masyarakat kelas menengah, kenaikan PPN juga menimbulkan tekanan finansial. Meskipun tidak seberat dampaknya pada masyarakat miskin, kenaikan harga berbagai barang dan jasa tetap mengurangi daya beli mereka. 

Akibatnya, banyak orang menunda pembelian barang-barang non-esensial, seperti elektronik atau perabotan rumah tangga. Hal ini tentu saja berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Kenaikan PPN juga berpotensi memperlebar kesenjangan sosial. Masyarakat kaya mungkin tidak terlalu merasakan dampak kenaikan harga, karena sebagian besar kebutuhan mereka sudah terpenuhi. Sebaliknya, masyarakat miskin akan semakin terbebani dan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.

Dampak tidak langsung dari kenaikan PPN juga patut diperhatikan. Kenaikan harga produksi akan mendorong perusahaan untuk mengurangi jumlah karyawan atau bahkan melakukan PHK. Tingkat pengangguran yang meningkat akan semakin memperparah kondisi ekonomi masyarakat. Selain itu, kenaikan PPN juga dapat memicu aksi protes dan demonstrasi dari berbagai kalangan masyarakat yang merasa dirugikan.

Untuk mengatasi dampak negatif kenaikan PPN, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang lebih pro-aktif. Selain memberikan bantuan sosial kepada masyarakat miskin, pemerintah juga perlu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Kenaikan PPN adalah sebuah ujian bagi pemerintah untuk membuktikan komitmennya dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Jika pemerintah tidak mampu mengatasi dampak negatif dari kenaikan PPN, maka kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan semakin menurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun