Ancaman terhadap UMKM
Ancaman terhadap UMKM menjadi sorotan utama dalam perdebatan kenaikan PPN. Sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, UMKM memiliki peran yang sangat krusial dalam menyerap tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.Â
Namun, kenaikan biaya produksi akibat kenaikan PPN menjadi beban tambahan yang harus ditanggung oleh UMKM. Banyak UMKM yang memiliki margin keuntungan yang tipis, sehingga kenaikan biaya produksi dapat menggerus keuntungan mereka bahkan mendorong mereka ke jurang kebangkrutan.
Kenaikan harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan biaya operasional lainnya akan memaksa UMKM untuk mengambil keputusan sulit. Mereka harus memilih antara menaikkan harga jual produk atau layanan mereka, atau mengurangi biaya produksi dengan cara-cara yang mungkin tidak efisien.Â
Jika memilih untuk menaikkan harga, mereka berisiko kehilangan pelanggan karena daya beli masyarakat yang semakin menurun. Di sisi lain, jika memilih untuk mengurangi biaya produksi, kualitas produk atau layanan mereka bisa menurun, sehingga berdampak pada reputasi merek mereka.
Dampak jangka panjang kenaikan PPN terhadap UMKM sangat mengkhawatirkan. Jika banyak UMKM yang gulung tikar, maka akan berdampak pada tingkat pengangguran, kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.Â
Selain itu, UMKM juga memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan dan energi. Jika UMKM di sektor pertanian dan energi terpuruk, maka akan mengancam ketahanan pangan dan energi nasional.
Inflasi dan Spiral Harga
Inflasi yang dipicu oleh kenaikan PPN dapat menciptakan spiral harga yang sulit dihentikan. Ketika harga barang dan jasa secara umum naik, daya beli masyarakat akan menurun. Untuk menjaga profitabilitas, produsen dan pedagang akan cenderung menaikkan harga produk mereka.Â
Kenaikan harga ini kemudian akan memicu gelombang kenaikan harga pada produk lainnya, menciptakan efek domino yang semakin memperparah inflasi. Hal ini akan menciptakan ketidakpastian di pasar, mengurangi investasi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Salah satu sektor yang paling rentan terhadap dampak inflasi adalah sektor UMKM. UMKM seringkali memiliki margin keuntungan yang tipis dan daya tawar yang rendah. Kenaikan harga bahan baku dan biaya produksi akan membuat mereka kesulitan untuk bersaing. Banyak UMKM yang akhirnya terpaksa gulung tikar, yang pada gilirannya akan meningkatkan angka pengangguran dan memperburuk ketimpangan sosial.