Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dari Lahan Sempit Menuai Manfaat Besar, Menanam Sawi Sendok untuk Ketahanan Pangan

17 November 2024   21:38 Diperbarui: 17 November 2024   21:41 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanam sawi sendok (pakcoy) di sudut pekarangan rumah. | Dokumentasi Pribadi

Siapa sangka, sepetak lahan kosong di sudut rumah yang selama ini terabaikan, kini menjadi sumber kebanggaan tersendiri. Dengan modal sedikit benih sawi sendok (pakcoy) dan sedikit kesabaran, saya memulai petualangan kecil bercocok tanam.

Awalnya, hanya sekadar ingin mengisi waktu luang, namun seiring berjalannya waktu, kegiatan ini membawa saya pada pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya ketahanan pangan.

Menemukan Potensi di Lahan Sempit

Lahan yang saya miliki memang terbatas. Hanya sepetak kecil tanah yang cukup untuk menanam beberapa pot tanaman. Namun, saya yakin bahwa lahan sekecil apapun dapat dimanfaatkan secara optimal. 

Dengan sedikit kreativitas, saya membuat rak bertingkat dari kayu bekas untuk menampung lebih banyak pot tanaman. Setiap sudut yang ada saya manfaatkan sebaik mungkin.

Dinding rumah pun tak luput dari sentuhan hijau, saya gantung beberapa pot berisi tanaman hias yang menjuntai indah. Tak hanya sawi sendok, saya juga mencoba menanam berbagai jenis sayuran lainnya seperti bawang daun, cabai rawit, dan tomat. 

Dengan begitu, saya memiliki mini kebun sendiri di rumah yang selalu memberikan kejutan.

Setiap kali memanen hasil kebun sendiri, rasa puas dan bahagia selalu menyertai. Selain itu, saya juga merasa lebih dekat dengan alam. Kegiatan berkebun menjadi semacam terapi bagi saya untuk melepas penat setelah seharian beraktivitas. 

Suara gemericik air saat menyiram tanaman, aroma tanah yang basah, dan pemandangan hijau yang menyegarkan membuat saya merasa tenang dan damai.

Tak hanya itu, berkebun juga mengajarkan saya tentang kesabaran dan ketekunan. Tidak semua tanaman tumbuh dengan sempurna, ada kalanya tanaman saya terserang hama atau penyakit. 

Namun, saya tidak menyerah begitu saja. Saya terus belajar dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui pengalaman ini, saya menjadi lebih tangguh dan tidak mudah putus asa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun