Aksi bersih-bersih suporter Jepang juga dipengaruhi oleh semangat kebersamaan dan gotong royong. Mereka memandang kegiatan ini sebagai bentuk partisipasi dalam menciptakan suasana yang nyaman bagi semua orang.Â
Selain itu, dengan bekerja sama membersihkan stadion, mereka merasa lebih dekat dengan sesama suporter dan membangun rasa solidaritas yang kuat.
Fenomena ini juga menarik perhatian para ahli sosiologi dan psikologi. Mereka berpendapat bahwa tindakan sukarela membersihkan stadion merupakan bentuk ekspresi diri yang positif.Â
Melalui aksi ini, para suporter Jepang merasa bangga dengan negaranya dan ingin menunjukkan kepada dunia bahwa masyarakat Jepang adalah masyarakat yang beradab dan peduli lingkungan.
Perbandingan dengan budaya lain juga menarik untuk dilakukan. Di banyak negara, aksi seperti membersihkan stadion setelah pertandingan jarang dilakukan secara sukarela oleh penonton.Â
Hal ini menunjukkan bahwa budaya Jepang memiliki keunikan tersendiri dalam hal menghargai lingkungan dan menjaga kebersihan.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua suporter Jepang selalu melakukan aksi bersih-bersih. Ada juga sebagian kecil yang tidak peduli dengan kebersihan. Namun, mayoritas suporter Jepang menunjukkan perilaku yang positif dan patut dicontoh.
Dampak dari aksi bersih-bersih suporter Jepang
Dampak dari aksi bersih-bersih suporter Jepang memunculkan gelombang diskusi hangat di berbagai platform media sosial. Warganet Indonesia, khususnya, tak henti-hentinya memuji tindakan terpuji tersebut.Â
Perbandingan pun tak terelakkan, muncul pertanyaan mendasar tentang kesadaran akan kebersihan di kalangan suporter sepak bola Indonesia. Aksi ini menjadi cermin bagi kita untuk merefleksikan kebiasaan dan perilaku saat menyaksikan pertandingan sepak bola.