Dalam konteks yang lebih luas, dilema ini juga mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh banyak negara berkembang. Bagaimana cara menyeimbangkan antara kepentingan individu dan kepentingan nasional? Bagaimana cara menciptakan lingkungan yang kondusif bagi talenta-talenta terbaik untuk berkembang dan berkontribusi bagi negara?Â
Pertanyaan-pertanyaan ini tidak mudah dijawab, dan membutuhkan pemikiran yang komprehensif serta solusi yang inovatif.
Salah satu pendekatan yang dapat dipertimbangkan adalah dengan mengubah paradigma tentang pengabdian. Pengabdian tidak harus selalu diartikan sebagai bekerja di instansi pemerintah atau lembaga negara. Alumni LPDP dapat berkontribusi bagi negara melalui berbagai cara, misalnya dengan mendirikan usaha rintisan, menjadi konsultan, atau terlibat dalam kegiatan sosial.Â
Yang penting adalah bagaimana mereka dapat memanfaatkan ilmu dan keahlian yang dimiliki untuk menciptakan nilai tambah bagi masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga perlu lebih proaktif dalam menarik kembali para alumni LPDP. Misalnya dengan memberikan insentif berupa tunjangan, fasilitas, atau peluang untuk menempati posisi strategis. Pemerintah juga dapat memfasilitasi jaringan alumni LPDP agar mereka dapat saling berkolaborasi dan mendukung satu sama lain.
Dalam akhirnya, keputusan untuk kembali atau tidak kembali ke Indonesia adalah hak pribadi setiap individu. Namun, negara memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan para alumni LPDP dapat membuat pilihan yang terbaik bagi diri mereka sendiri dan bagi bangsa.
Tanggung Jawab Negara yang Tak Terelakkan
Tanggung jawab negara yang tak terelakkan terhadap alumni LPDP tidak hanya berhenti pada penyediaan lapangan kerja. Pemerintah juga perlu menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dan kewirausahaan. Inkubator bisnis, pusat riset, dan kebijakan yang berpihak pada startup dapat menjadi wadah bagi alumni LPDP untuk mengembangkan ide-ide kreatifnya.Â
Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga menjadi pencipta lapangan kerja baru.
Selain itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di dalam negeri. Jika kualitas perguruan tinggi di Indonesia setara dengan perguruan tinggi dunia, maka akan semakin banyak alumni LPDP yang memilih untuk kembali.Â
Mereka dapat menjadi dosen, peneliti, atau pemimpin di berbagai institusi pendidikan. Dengan demikian, terjadi transfer ilmu pengetahuan yang berkelanjutan.