Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hujan Bukan Lagi Musuh Tanamam: Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Saat Musim Hujan

8 November 2024   19:06 Diperbarui: 8 November 2024   20:58 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman sayuran sosin tumbuh subur di Desa Mekarjaya, Rancabango, Tarogong Kaler, Kab. Garut, Jawa Barat, Jumat (8/11/2024. | Dok. Pribadi

Selain itu, pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi lingkungan juga sangat penting. Pilihlah tanaman yang tahan terhadap kondisi lembap dan memiliki ketahanan alami terhadap hama dan penyakit. Tanaman yang terlalu rapat juga dapat meningkatkan kelembapan dan memudahkan penyebaran penyakit, oleh karena itu, berikan jarak tanam yang cukup.

Pengendalian gulma secara teratur juga merupakan bagian penting dari upaya pengendalian hama dan penyakit. Gulma dapat menjadi inang bagi berbagai jenis hama dan penyakit, serta bersaing dengan tanaman budidaya dalam mendapatkan nutrisi dan air.

Selain itu, gulma juga dapat menghalangi sirkulasi udara sehingga meningkatkan kelembapan di sekitar tanaman. Pengendalian gulma dapat dilakukan secara mekanis, kimiawi, atau dengan menggunakan mulsa organik. Mulsa organik selain berfungsi untuk menekan pertumbuhan gulma, juga dapat menjaga kelembapan tanah dan memperbaiki struktur tanah.

Perhatikan pula kebersihan alat-alat pertanian. Alat-alat pertanian yang kotor dapat menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis patogen. Sebelum dan sesudah digunakan, alat-alat pertanian harus dibersihkan dengan menggunakan disinfektan. Dengan menjaga kebersihan alat-alat pertanian, kita dapat meminimalkan risiko penyebaran penyakit dari satu tanaman ke tanaman lainnya.

Selain itu, pemantauan terhadap kondisi tanaman secara rutin juga sangat penting. Dengan melakukan pemantauan secara berkala, kita dapat mendeteksi gejala serangan hama dan penyakit sejak dini. Semakin cepat deteksi dilakukan, semakin efektif pula pengendalian yang dapat dilakukan. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain munculnya bercak-bercak pada daun, layu, daun menguning, adanya serangga atau ulat pada tanaman, dan pertumbuhan tanaman yang tidak normal.

Dengan menerapkan berbagai upaya pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, diharapkan produksi pertanian tetap optimal meskipun di musim hujan. Ingatlah bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Oleh karena itu, lakukanlah upaya pencegahan secara rutin agar tanaman tetap sehat dan produktif.

Keenam, pemupukan yang seimbang. Pemberian pupuk yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tanaman dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Pupuk yang diberikan secara tepat akan memacu pertumbuhan tanaman yang sehat dan kuat, sehingga tanaman lebih mampu melawan berbagai jenis patogen.

Namun, perlu diingat bahwa pemberian pupuk yang berlebihan, terutama nitrogen, justru dapat menimbulkan efek sebaliknya. Penggunaan nitrogen yang berlebihan akan memicu pertumbuhan vegetatif yang terlalu cepat dan menghasilkan tanaman yang lemah serta rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Tanaman yang tumbuh subur akibat kelebihan nitrogen cenderung memiliki jaringan yang lunak dan berair, sehingga menjadi sasaran empuk bagi berbagai jenis serangga dan jamur patogen.

Selain itu, penggunaan pupuk yang tidak seimbang juga dapat mengganggu keseimbangan mikroorganisme tanah. Mikroorganisme tanah yang bermanfaat berperan penting dalam mengendalikan populasi hama dan penyakit. Pemberian pupuk yang tidak tepat dapat mengganggu keseimbangan populasi mikroorganisme ini, sehingga populasi patogen menjadi lebih dominan. Oleh karena itu, penting untuk memilih jenis pupuk yang tepat dan memberikannya sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya lakukan analisis tanah terlebih dahulu sebelum memberikan pupuk. Analisis tanah akan memberikan informasi mengenai kandungan unsur hara dalam tanah, sehingga dapat diketahui jenis dan jumlah pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman. Selain itu, perhatikan juga fase pertumbuhan tanaman. Pada setiap fase pertumbuhan, tanaman memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Dengan memberikan pupuk sesuai dengan fase pertumbuhan, tanaman akan tumbuh lebih sehat dan produktif.

Ketujuh, pengamatan secara rutin. Lakukan pemeriksaan tanaman secara rutin untuk mendeteksi tanda-tanda serangan hama atau penyakit sejak dini. Semakin cepat deteksi, semakin cepat pula tindakan pengendalian yang dapat dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun