Kekerasan dalam rumah tangga dan penelantaran anak dapat menyebabkan trauma generasi, di mana siklus kekerasan dan penelantaran berulang dari satu generasi ke generasi berikutnya. Selain itu, masalah-masalah ini juga dapat meningkatkan beban pada sistem kesehatan, sistem peradilan, dan layanan sosial.
3. Perubahan Peran Gender
Dengan semakin banyak perempuan yang mandiri secara ekonomi dan memiliki karier, peran gender dalam keluarga mengalami perubahan. Konsep keluarga tradisional di mana laki-laki sebagai pencari nafkah utama dan perempuan sebagai pengasuh utama mulai terkikis. Hal ini memunculkan tantangan baru dalam pembagian tugas rumah tangga dan pengasuhan anak.
Konsep keluarga tradisional yang menempatkan laki-laki sebagai pencari nafkah utama dan perempuan sebagai pengasuh utama memang mengalami pergeseran signifikan. Seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan perempuan dan perubahan dalam dinamika sosial ekonomi, semakin banyak perempuan yang turut serta dalam angkatan kerja.
Hal ini memunculkan tantangan baru dalam pembagian tugas rumah tangga dan pengasuhan anak, serta memicu perdebatan mengenai peran gender yang lebih egaliter.
Perubahan peran gender juga berdampak pada pola pengasuhan anak. Ketika kedua orang tua bekerja, waktu yang dapat mereka luangkan bersama anak menjadi lebih terbatas.Â
Hal ini dapat menimbulkan tantangan dalam memberikan perhatian yang cukup bagi anak, serta dalam menanamkan nilai-nilai moral dan sosial. Selain itu, muncul pula pertanyaan mengenai model pengasuhan yang paling efektif dalam konteks keluarga modern.
Pergeseran peran gender seringkali memicu konflik nilai dan ekspektasi di dalam keluarga. Generasi yang lebih tua mungkin masih memegang teguh nilai-nilai tradisional tentang peran gender, sementara generasi muda cenderung lebih terbuka terhadap gagasan kesetaraan gender. Konflik ini dapat menyebabkan ketegangan dalam hubungan antar anggota keluarga.
Dampak terhadap Masyarakat
1. Menurunnya Solidaritas Sosial
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang berperan penting dalam menjaga solidaritas sosial. Ketika keluarga semakin individualistis dan terisolasi, maka solidaritas sosial di masyarakat pun akan melemah. Hal ini dapat memicu munculnya masalah sosial seperti meningkatnya angka kriminalitas, kurangnya kepedulian terhadap sesama, dan melemahnya rasa kebersamaan.