Ketika jumlah keluarga semakin berkurang, maka daya beli masyarakat secara keseluruhan juga akan menurun. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menyebabkan terjadinya resesi.
Dari perspektif sosial, penurunan angka pernikahan dapat memicu perubahan nilai dan norma dalam masyarakat. Institusi keluarga yang selama ini menjadi pilar utama dalam tatanan sosial akan mengalami erosi. Konsep pernikahan dan keluarga yang sakral dan abadi mungkin akan semakin terpinggirkan.
Hal ini dapat berdampak pada meningkatnya jumlah anak di luar nikah, tingginya angka perceraian, dan melemahnya ikatan sosial antar anggota masyarakat.
Lebih lanjut, penurunan angka pernikahan juga dapat berimplikasi pada sistem jaminan sosial. Sistem pensiun yang didasarkan pada kontribusi pekerja aktif akan menghadapi tantangan yang semakin berat ketika jumlah penduduk usia produktif semakin sedikit. Beban biaya pensiun akan semakin besar dan dapat membebani anggaran negara.
Untuk mengatasi dampak negatif dari penurunan angka pernikahan, diperlukan upaya komprehensif yang melibatkan berbagai pihak.Â
Pemerintah perlu merumuskan kebijakan yang mendukung pembentukan keluarga, seperti memberikan insentif bagi pasangan muda yang menikah, menyediakan fasilitas penitipan anak, dan meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi.
Selain itu, masyarakat juga perlu mengubah mindset dan memberikan dukungan sosial bagi pasangan yang ingin menikah dan memiliki anak.
Pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Apakah penurunan angka pernikahan merupakan sebuah tren yang bersifat sementara atau merupakan pertanda perubahan fundamental dalam nilai-nilai dan pola hidup masyarakat? Dan bagaimana kita harus menyikapi perubahan ini agar tetap dapat membangun masyarakat yang harmonis dan berkelanjutan?
Kesimpulan
Fenomena penurunan angka pernikahan merupakan tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat modern. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, keluarga, hingga individu.Â
Pendidikan tentang pernikahan, dukungan ekonomi bagi pasangan muda, serta penyediaan fasilitas yang mendukung keluarga baru adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini.