Hujan juga berperan dalam mengisi kembali cadangan air tanah yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya.
Hujan adalah cerminan dari bagaimana kita memperlakukan lingkungan. Jika kita terus merusak lingkungan, maka kita tidak bisa menyalahkan hujan ketika bencana datang. Sebaliknya, kita harus mulai introspeksi diri dan memperbaiki perilaku kita.
Akar Masalah Banjir yang Sesungguhnya
Akar masalah banjir yang sesungguhnya jauh lebih kompleks daripada sekadar curah hujan yang tinggi.
Pembangunan yang tidak terkendali, alih fungsi lahan, dan pengelolaan sampah yang buruk telah mengganggu keseimbangan alam.
Hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penahan air hujan kini telah berubah menjadi pemukiman atau perkebunan.Â
Lahan-lahan basah yang berfungsi sebagai spons alami untuk menyerap air hujan juga telah banyak tergusur.
Akibatnya, ketika hujan turun dengan deras, air tidak memiliki tempat untuk meresap sehingga menyebabkan banjir.
Selain itu, perubahan iklim juga turut memperparah masalah banjir. Peningkatan suhu global menyebabkan pola curah hujan menjadi tidak menentu.
Hujan ekstrem yang terjadi dalam waktu singkat membuat sistem drainase kewalahan dan mengakibatkan banjir. Kenaikan permukaan air laut juga memperparah dampak banjir di daerah-daerah pesisir.
Perubahan iklim tidak hanya meningkatkan risiko banjir, tetapi juga memicu berbagai jenis bencana hidrometeorologi lainnya.