Sudah terlalu lama kita menyalahkan hujan atas segala bencana banjir yang melanda. Hujan dianggap sebagai penyebab utama, seolah-olah ia adalah seorang pelaku jahat yang sengaja menenggelamkan kota-kota kita.
Padahal, hujan hanyalah sebuah fenomena alam yang terjadi secara alami. Hujan adalah sumber kehidupan, tanpa hujan, bumi akan menjadi gurun pasir yang tandus.
Hujan merupakan bagian integral dari siklus hidrologi, sebuah proses alami yang melibatkan penguapan air dari permukaan bumi, pembentukan awan, dan akhirnya turunnya hujan.
Hutan berperan sangat penting dalam siklus ini. Akar pohon menyerap air hujan dan menyimpannya di dalam tanah, sehingga mengurangi risiko banjir.
Selain itu, hutan juga berfungsi sebagai penahan air hujan, sehingga air meresap ke dalam tanah secara perlahan dan mengisi kembali sumber-sumber air tanah.
Namun, akibat deforestasi yang semakin meluas, kemampuan hutan dalam mengatur siklus hidrologi semakin berkurang.
Mengapa Kita Terus Menyalahkan Hujan?
Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa kita begitu mudah menyalahkan hujan atas segala bencana yang terjadi? Salah satu alasannya adalah karena hujan seringkali menjadi peristiwa yang tiba-tiba dan tak terduga.
Ketika banjir datang menggenangi rumah dan harta benda kita, emosi kita menjadi meluap dan kita mencari kambing hitam yang paling mudah untuk disalahkan.
Hujan, dengan sifatnya yang tak terkendali, menjadi sasaran empuk untuk menyalurkan kemarahan kita.
Padahal, hujan adalah bagian dari siklus kehidupan yang sangat penting. Tanpa hujan, tanaman tidak akan tumbuh subur, sungai akan mengering, dan kehidupan di bumi akan terancam.