Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bukan Sekadar Nafkah, Mengapa Pekerjaan Layak adalah Investasi Terbaik?

2 November 2024   07:26 Diperbarui: 2 November 2024   08:56 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Kurangnya Keterampilan

Banyak pekerja, terutama di kalangan lulusan baru, tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang layak dan produktif.

5. Perubahan Teknologi

Perkembangan teknologi yang pesat membawa dampak yang signifikan terhadap dunia kerja. Otomatisasi dan digitalisasi mengancam keberadaan sejumlah pekerjaan, sementara pekerjaan baru yang muncul membutuhkan keterampilan yang berbeda.

6. Regulasi yang Lemah

Lemahnya penegakan hukum terhadap peraturan ketenagakerjaan menjadi celah bagi pengusaha untuk mengeksploitasi pekerja. Banyak pekerja yang tidak mendapatkan hak-haknya secara penuh, seperti upah minimum, cuti, dan jaminan sosial.

7. Kesenjangan Regional

Kesenjangan pembangunan antara daerah perkotaan dan pedesaan menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam akses terhadap pekerjaan yang layak. Peluang kerja yang lebih baik cenderung terkonsentrasi di daerah perkotaan.

8. Krisis Ekonomi Global

Krisis ekonomi global dapat berdampak negatif terhadap pasar kerja, menyebabkan PHK massal dan penurunan upah. Hal ini dapat memperburuk kondisi pekerjaan yang layak.

Intinya, mencapai pekerjaan yang layak adalah sebuah perjuangan yang panjang dan kompleks. Namun, dengan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, tujuan ini dapat dicapai. Pekerjaan yang layak tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan individu, tetapi juga akan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun