4. Kurangnya Keterampilan
Banyak pekerja, terutama di kalangan lulusan baru, tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang layak dan produktif.
5. Perubahan Teknologi
Perkembangan teknologi yang pesat membawa dampak yang signifikan terhadap dunia kerja. Otomatisasi dan digitalisasi mengancam keberadaan sejumlah pekerjaan, sementara pekerjaan baru yang muncul membutuhkan keterampilan yang berbeda.
6. Regulasi yang Lemah
Lemahnya penegakan hukum terhadap peraturan ketenagakerjaan menjadi celah bagi pengusaha untuk mengeksploitasi pekerja. Banyak pekerja yang tidak mendapatkan hak-haknya secara penuh, seperti upah minimum, cuti, dan jaminan sosial.
7. Kesenjangan Regional
Kesenjangan pembangunan antara daerah perkotaan dan pedesaan menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam akses terhadap pekerjaan yang layak. Peluang kerja yang lebih baik cenderung terkonsentrasi di daerah perkotaan.
8. Krisis Ekonomi Global
Krisis ekonomi global dapat berdampak negatif terhadap pasar kerja, menyebabkan PHK massal dan penurunan upah. Hal ini dapat memperburuk kondisi pekerjaan yang layak.
Intinya, mencapai pekerjaan yang layak adalah sebuah perjuangan yang panjang dan kompleks. Namun, dengan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, tujuan ini dapat dicapai. Pekerjaan yang layak tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan individu, tetapi juga akan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan.