Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Keberlanjutan Palsu: Kala Pohon Menjadi Korban Politik, Saatnya Kita Lebih Peduli!

1 November 2024   20:29 Diperbarui: 1 November 2024   20:49 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap pemilu, kita disuguhi pemandangan yang ironis yakni poster-poster kampanye warna-warni menghiasi sudut kota, menggaungkan janji-janji manis tentang keberlanjutan dan lingkungan hidup. Namun, di balik keindahan visual itu, tersembunyi luka mendalam yang menandai tubuh pohon-pohon di sekitar kita. Paku-paku yang menancap kuat merusak kulit pohon, mengganggu sistem transportasi nutrisi, dan membuat pohon rentan terhadap penyakit.

Memaku APK di pohon bukanlah tindakan sepele. Ini adalah simbol dari ketidakpedulian kita terhadap lingkungan dan ketidakkonsistenan antara kata-kata dan tindakan. Pohon, sebagai makhluk hidup yang vital bagi keberlangsungan ekosistem, menjadi korban dari ambisi politik sesaat.

Luka yang ditimbulkan oleh paku tidak hanya merusak keindahan visual pohon, namun juga mengganggu fungsi vitalnya. Kulit pohon yang terluka menjadi pintu masuk bagi berbagai jenis penyakit dan hama. Kambium, lapisan tipis di bawah kulit yang bertanggung jawab pada pertumbuhan sekunder pohon, juga ikut rusak. Hal ini menghambat distribusi air dan nutrisi ke seluruh bagian pohon, melemahkan daya tahannya, dan mempercepat proses pembusukan.

Lebih dari itu, pohon yang terluka menjadi lebih rentan terhadap cuaca ekstrem seperti angin kencang dan badai. Pohon yang lemah akibat luka akibat paku berpotensi tumbang dan membahayakan lingkungan sekitar, termasuk manusia dan properti. Bayangkan jika pohon yang tumbang menimpa rumah warga atau fasilitas umum. Kerugian materi dan jiwa yang ditimbulkan akan sangat besar.

Tindakan memaku APK di pohon juga mencerminkan krisis nilai yang terjadi di masyarakat. Kita seringkali mengumbar slogan-slogan tentang cinta lingkungan dan keberlanjutan, namun dalam praktiknya kita justru melakukan tindakan yang merusak alam. Ketidaksesuaian antara ucapan dan perbuatan ini menciptakan kegaduhan dan ketidakpercayaan di masyarakat.

Jika kita tidak mampu menghargai keberadaan pohon di lingkungan sekitar kita, bagaimana kita bisa menghargai alam yang lebih luas? Pohon adalah salah satu komponen penting dalam ekosistem. Mereka menghasilkan oksigen yang kita hirup, menyerap karbon dioksida, menjaga kesuburan tanah, dan menjadi habitat bagi berbagai jenis makhluk hidup. Dengan merusak pohon, kita secara tidak langsung merusak kehidupan kita sendiri dan generasi mendatang.

Oleh karena itu, sudah saatnya kita mengubah paradigma. Kita perlu menyadari bahwa setiap tindakan kita, sekecil apapun, memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Mari kita mulai dengan hal-hal sederhana, seperti tidak memaku APK di pohon. Dengan demikian, kita telah berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua makhluk hidup.

Dampak yang Lebih Luas

Kerusakan pada pohon tidak hanya berdampak pada individu pohon itu sendiri, tetapi juga pada lingkungan sekitar. Pohon yang sehat berperan penting dalam menyerap karbon dioksida, menghasilkan oksigen, serta menjadi habitat bagi berbagai makhluk hidup. Dengan merusak pohon, kita mengganggu keseimbangan ekosistem dan mempercepat perubahan iklim.

Pohon bertindak sebagai paru-paru bumi, menyerap karbon dioksida yang merupakan salah satu gas rumah kaca utama penyebab pemanasan global. Ketika pohon-pohon dirusak, kemampuan mereka dalam menyerap karbon dioksida berkurang, sehingga konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer meningkat. Hal ini memperparah dampak perubahan iklim seperti kenaikan suhu global, peningkatan frekuensi bencana alam, dan perubahan pola cuaca.

Selain itu, pohon juga berperan penting dalam menjaga siklus hidrologi. Akar pohon membantu menyerap air hujan dan menyimpannya dalam tanah. Hal ini mencegah terjadinya banjir dan erosi tanah. Dengan merusak pohon, kemampuan tanah dalam menyerap air berkurang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya banjir dan longsor, terutama di daerah perkotaan yang sudah padat.

Pohon juga merupakan rumah bagi berbagai jenis makhluk hidup, mulai dari serangga kecil hingga mamalia besar. Kerusakan pada pohon dapat menyebabkan hilangnya habitat bagi banyak spesies, mengganggu rantai makanan, dan mengancam keberlangsungan hidup berbagai jenis flora dan fauna.

Mengapa Kita Harus Peduli?

Selain manfaatnya bagi lingkungan, pohon juga memberikan kontribusi yang signifikan bagi kehidupan manusia. Pohon-pohon di perkotaan, misalnya, dapat membantu mengurangi polusi udara dan suara. Daun-daun pohon menyerap partikel debu dan polutan lainnya, sehingga meningkatkan kualitas udara yang kita hirup. Selain itu, pohon juga dapat meredam suara bising kendaraan dan aktivitas manusia lainnya, menciptakan lingkungan yang lebih tenang dan nyaman.

Pohon juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Kehadiran pohon-pohon rindang di sekitar kita dapat memberikan rasa nyaman dan tenang. Pohon-pohon yang tertata rapi di taman atau pinggir jalan dapat meningkatkan keindahan visual suatu kawasan dan menjadi tempat yang menyenangkan untuk bersantai atau berolahraga.

Pohon juga memiliki nilai ekonomi yang penting. Kayu dari pohon dapat digunakan sebagai bahan bangunan, perabot, dan berbagai produk lainnya. Selain itu, hutan juga merupakan sumber mata pencaharian bagi banyak orang, baik sebagai petani, penebang kayu, maupun pekerja di industri pengolahan kayu. Namun, pemanfaatan hutan harus dilakukan secara bijaksana dan berkelanjutan agar tidak merusak ekosistem.

Dengan demikian, pohon memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pohon memberikan kita udara bersih, air bersih, makanan, obat-obatan, bahan bangunan, dan keindahan alam. Pohon juga membantu menjaga keseimbangan iklim dan melindungi kita dari bencana alam. Oleh karena itu, kita harus menjaga kelestarian pohon dan hutan sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang.

Solusi yang Mungkin

Selain upaya individu, diperlukan juga langkah-langkah sistematis dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah kerusakan pohon akibat pemasangan APK. Pemerintah memiliki peran penting dalam hal ini.

Pertama, pemerintah perlu membuat regulasi yang lebih ketat terkait penggunaan ruang publik, termasuk pohon-pohon di pinggir jalan. Regulasi ini harus mengatur secara jelas tentang cara pemasangan APK yang benar dan sanksi yang tegas bagi pelanggar. Kedua, pemerintah perlu mengalokasikan anggaran yang cukup untuk kegiatan reboisasi dan penghijauan. Ketiga, pemerintah perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui kampanye-kampanye yang masif.

Perusahaan periklanan juga memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini. Perusahaan dapat berinovasi dengan menciptakan media promosi yang lebih ramah lingkungan, seperti baliho digital atau spanduk yang dipasang pada tiang yang tidak merusak pohon. Selain itu, perusahaan juga dapat mendukung kegiatan pelestarian lingkungan dengan cara mendanai program-program reboisasi atau penghijauan.

Masyarakat juga dapat berperan aktif dalam upaya pelestarian pohon. Pertama, masyarakat dapat melaporkan setiap tindakan perusakan pohon kepada pihak berwenang. Kedua, masyarakat dapat terlibat dalam kegiatan penanaman pohon dan perawatan pohon di lingkungan sekitar. Ketiga, masyarakat dapat memilih produk-produk yang ramah lingkungan dan mendukung perusahaan yang peduli terhadap lingkungan.

Dengan kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan lestari. Pelestarian pohon bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau perusahaan, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai warga negara. Mari kita mulai perubahan dari diri sendiri dengan tindakan-tindakan kecil namun bermakna.

Kesimpulan

Keberlanjutan tidak hanya sebatas slogan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Memaku APK di pohon adalah tindakan yang bertentangan dengan prinsip keberlanjutan. Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan dan memberikan contoh yang baik bagi generasi mendatang. Pohon adalah warisan berharga yang harus kita lestarikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun