Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masihkah Dukun Beranak Berperan Penting di Era Modern Sekarang Ini?

29 Oktober 2024   08:03 Diperbarui: 29 Oktober 2024   08:30 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses persalinan bukan hanya sekadar peristiwa biologis, tetapi juga memiliki makna budaya yang sangat dalam. 

Di banyak masyarakat, persalinan dikaitkan dengan berbagai ritual, kepercayaan, dan pantangan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Ritual-ritual ini bertujuan untuk melindungi ibu dan bayi, memastikan kelancaran proses persalinan, serta menyambut kedatangan anggota baru dalam keluarga.

Ritual-ritual adat yang dilakukan selama kehamilan dan persalinan, seperti mitoni di Jawa, bukan hanya sekadar tradisi yang turun-temurun. 

Di balik setiap ritual, terdapat makna mendalam yang berkaitan dengan perlindungan ibu dan bayi, kelancaran proses persalinan, serta menyambut kedatangan anggota baru dalam keluarga.

Tantangan dan Perkembangan Modern

Meskipun demikian, peran dukun beranak dihadapkan pada berbagai tantangan di era modern:

Pertama, keamanan. Praktik persalinan oleh dukun beranak tanpa pengawasan medis dapat berisiko tinggi terhadap ibu dan bayi. Persalinan adalah peristiwa yang sangat penting dan berisiko. 

Untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi, sangat penting untuk memilih tempat persalinan yang aman dan tenaga penolong yang kompeten. 

Meskipun dukun beranak memiliki peran penting dalam masyarakat, namun untuk masalah kesehatan yang serius seperti persalinan, sebaiknya ibu hamil mempercayakan dirinya pada tenaga medis profesional.

Kedua, standarisasi. Tidak adanya standar yang jelas mengenai kompetensi dan praktik dukun beranak membuat kualitas pelayanan sangat bervariasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun