Setiap pagi, suasana kelas Bu Azelea yakni kelas 3D SD Plus Al Ghifari Bandung dipenuhi tawa riang anak-anak. Namun, ada satu anak yang senyumnya selalu mencuri perhatian, Muhammad Raziq (10).
Dengan keterbatasan pendengarannya, Raziq seringkali membutuhkan perhatian lebih. Namun, Bu Azelea selalu ada di sisinya, menjadi jembatan antara dunia suara dan dunia sunyi Raziq.
Bu Azelea bukan hanya seorang guru bagi Raziq, tapi lebih dari itu, ia adalah sahabat, seorang ibu yang selalu mengerti.
Dengan sabar dan penuh kasih sayang, Bu Azelea mengajarkan Raziq bahasa isyarat, membantunya memahami pelajaran, dan selalu memberikan semangat.Â
Setiap kali Raziq mengalami kesulitan, Bu Azelea selalu siap membantu.
Ingatan akan hari pertama Raziq masuk kelas masih terukir jelas di benak Bu Azelea. Raziq terlihat begitu gugup dan canggung.
Namun, dengan senyuman hangat, Bu Azelea menyambutnya. Lambat laun, Raziq mulai merasa nyaman dan percaya diri di kelas.
Ia aktif mengikuti pelajaran, meski terkadang harus dengan cara yang berbeda.
Suatu hari, saat pelajaran seni, Raziq kesulitan membuat gambar sesuai instruksi Bu Azelea.
Dengan sabar, Bu Azelea mengulangi penjelasannya, kali ini menggunakan bahasa isyarat yang lebih sederhana.
Akhirnya, Raziq berhasil membuat gambar yang sangat indah. Senyum bahagia merekah di wajahnya, dan Bu Azelea merasa sangat bangga.