Pada Kamis, 24 Oktober 2024, sebanyak 112 siswa kelas 3 SD Plus Al Ghifari Bandung, berkesempatan untuk menjelajahi keindahan alam Taman Hutan Raya Djuanda. Dengan semangat yang membara, para siswa kecil ini memulai petualangan mereka untuk mengenal lebih dekat kekayaan hayati hutan.
Setibanya di Tahura Djuanda, yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda No.99, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
para siswa langsung disambut oleh hamparan hutan pinus yang luas.
Dengan udara segar dan kicauan burung yang merdu, suasana begitu menyenangkan. Para siswa diajak untuk berjalan-jalan menyusuri hutan pinus, sambil mengamati pohon-pohon tinggi menjulang dengan batang yang kokoh.
Mereka juga belajar tentang pentingnya pohon pinus bagi ekosistem dan kehidupan manusia. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan.
Anak-anak diajak untuk berjanji akan selalu menjaga lingkungan dan mengajak teman-temannya untuk melakukan hal yang sama.
Petualangan dilanjutkan dengan "berburu harta karun". Bukan emas atau permata yang menjadi target, melainkan berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang hidup di hutan.
Dengan bantuan buku panduan dan para guru pendamping, siswa dengan antusias mencari berbagai jenis daun, bunga, dan serangga. Mereka belajar membedakan bentuk dan warna daun, serta mengamati perilaku serangga.
Hutan menyimpan banyak misteri. Salah satunya adalah jejak-jejak satwa yang hidup di dalamnya. Para siswa diajak untuk mencari tahu hewan apa saja yang menghuni hutan pinus.
Dengan penuh ketelitian, mereka mengamati tanah untuk menemukan jejak kaki, bekas cakaran, atau kotoran hewan. Mereka belajar bahwa setiap hewan memiliki jejak kaki yang unik, seperti sidik jari manusia.
Dengan mengamati jejak kaki, kita bisa mengetahui jenis hewan apa yang pernah lewat di tempat itu, ukuran tubuhnya, dan bahkan aktivitasnya.
Menanam Benih Cinta Alam
Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, para siswa diajak untuk melakukan penanaman pohon. Dengan semangat, mereka menggali lubang, memasukkan bibit pohon, dan menimbunnya dengan tanah. Kegiatan ini mengajarkan mereka pentingnya menjaga kelestarian hutan dan lingkungan.
Dengan tangan-tangan kecilnya yang penuh semangat, para siswa menggali lubang sedalam bibit pohon mahoni yang mereka bawa. Mereka memilih lokasi yang teduh dan tanahnya gembur, agar bibit pohon dapat tumbuh dengan baik.
Sebelum menanam, setiap siswa menuliskan harapan dan pesan pada sebuah kartu kecil. Kartu tersebut kemudian dikubur bersama bibit pohon. Setelah bibit pohon tertanam, mereka menyiramnya dengan air secara perlahan. Dengan penuh harap, mereka menatap bibit pohon yang baru ditanam.
Mereka membayangkan pohon-pohon itu tumbuh besar dan rindang, menjadi rumah bagi berbagai macam satwa. Kegiatan menanam pohon ini tidak hanya memberikan kepuasan tersendiri bagi mereka, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pelestarian lingkungan.
Guru menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup saling berhubungan dalam sebuah ekosistem. Pohon yang mereka tanam akan memberikan manfaat bagi banyak makhluk hidup lainnya. Akar pohon akan mengikat tanah, mencegah erosi. Daun-daunnya akan menghasilkan oksigen yang kita hirup setiap hari.
Selain itu, pohon juga menjadi rumah bagi berbagai jenis serangga, burung, dan hewan lainnya. Dengan menanam pohon, mereka telah ikut serta dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Setelah menanam pohon dan menjelajah hutan, para siswa diajak untuk menyalurkan kreativitas mereka dengan menggambar pemandangan hutan. Mereka menggambar pohon-pohon pinus yang tinggi, burung yang berkicau, atau serangga yang lucu.
Kegiatan ini tidak hanya mengasah kemampuan motorik halus, tetapi juga melatih imajinasi dan daya kreasi.
Manfaat Kegiatan
Kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi anak-anak, antara lain:
Meningkatkan pengetahuan tentang alam. Anak-anak belajar tentang berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan ekosistem. kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta dan kepedulian terhadap alam sejak dini, sehingga anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Menumbuhkan rasa ingin tahu. Alam adalah sumber inspirasi yang tak pernah habis. alam adalah guru terbaik bagi anak-anak. Dengan memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berinteraksi dengan alam, kita telah menanamkan benih-benih kecintaan terhadap alam dan rasa ingin tahu yang tak terbatas.
Meningkatkan kemampuan observasi. Anak-anak dilatih untuk mengamati detail-detail kecil di alam. Dengan melatih kemampuan observasi anak-anak sejak dini, kita telah memberikan mereka alat yang berharga untuk memahami dunia di sekitar mereka dan mengembangkan potensi diri secara maksimal.
Menumbuhkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan mengenal alam lebih dekat, anak-anak akan lebih peduli terhadap kelestariannya. Dengan menumbuhkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini, kita telah memberikan bekal bagi anak-anak untuk menjadi generasi yang peduli terhadap masa depan planet kita.
Harapan ke Depan
Diharapkan kegiatan ini dapat menginspirasi anak-anak untuk terus belajar dan peduli terhadap lingkungan. Dengan menanamkan kecintaan terhadap alam sejak dini, kita telah memberikan bekal yang berharga bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H