a. Berpikir Divergen
Berpikir divergen adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak ide atau solusi yang berbeda untuk satu masalah. Pemikir divergen cenderung "bercabang" dalam pikiran mereka, mengeksplorasi berbagai kemungkinan tanpa terpaku pada satu jawaban.
Contoh: Ketika diminta untuk menyelesaikan teka-teki, pemikir divergen akan mencoba berbagai pendekatan yang berbeda, bahkan yang mungkin tampak tidak relevan pada awalnya.
b. Berpikir Konvergen
Berpikir konvergen adalah kemampuan untuk memilih ide terbaik dari berbagai pilihan dan menggabungkannya menjadi solusi yang koheren. Pemikir konvergen lebih fokus pada evaluasi dan pemilihan ide yang paling efektif.
Contoh: Setelah melakukan brainstorming (berpikir divergen), pemikir konvergen akan menganalisis semua ide yang dihasilkan dan memilih ide terbaik untuk dikembangkan lebih lanjut.
2. Mengatasi Hambatan Kreativitas
Bagian ini akan mengidentifikasi berbagai hal yang dapat menghambat aliran ide-ide kreatif kita. Baik itu faktor dari dalam diri kita sendiri (internal) maupun faktor yang berasal dari lingkungan sekitar kita (eksternal).
Faktor Internal yang Menghambat Kreativitas:
- Takut gagal: Ketakutan akan kegagalan dapat membuat kita enggan untuk mencoba hal-hal baru atau mengambil risiko. Kita takut jika ide kita tidak diterima atau dianggap buruk.
- Kurangnya rasa percaya diri: Jika kita tidak percaya pada kemampuan kita sendiri, kita akan cenderung ragu-ragu untuk mengeksplorasi ide-ide baru.
- Perfeksionisme: Keinginan untuk selalu menghasilkan karya yang sempurna dapat menghambat kreativitas. Kita terlalu fokus pada detail kecil sehingga sulit untuk melihat gambaran besar.
- Ketakutan akan kritik: Kita takut jika ide kita dikritik atau ditolak oleh orang lain.